Saat Krisis Ekonomi Afghanistan Makin Parah, Taliban Larang Penggunaan Mata Uang Asing

Nusantaratv.com - 03 November 2021

Krisis ekonomi di Afghanistan telah mengakibatkan anak-anak di negara itu menderita kekurangan gizi/ist
Krisis ekonomi di Afghanistan telah mengakibatkan anak-anak di negara itu menderita kekurangan gizi/ist

Penulis: Ramses Manurung

Kabul, Nusantaratv.com-Taliban memberlakukan peraturan larangan total penggunaan mata uang asing di Afganistan, pada Selasa (2/11/2021). Kebijakan ini dipastikan akan semakin memperburuk krisis perekonomian Afghanistan yang terjadi saat ini. Terlebih secara mendadak internasional menarik dukungannya terhadap Taliban. 

Kebijakan yang cenderung emosional ini diumumkan beberapa jam setelah serangan mematikan yang dilakukan kelompok bersenjata terhadap rumah sakit militer di Kota Kabul yang menewaskan 25 orang dan melukai 50 orang lainnya. 

"Situasi ekonomi dan kepentingan nasional di negara itu mengharuskan semua warga Afghanistan menggunakan mata uang Afghanistan dalam setiap perdagangan mereka," kata Taliban.

Diketahui dalam transaksi ekonomi sehari-hari di Afghanistan selama ini banyak menggunakan mata uang asing. Diantaranya dolar Amerika Serikat yang banyak digunakan di pasar-pasar Afghanistan dan mata uang negara tetangga seperti Pakistan untuk transaksi perdagangan.

Baca juga: Ledakan di Rumah Sakit Militer Kabul Tewaskan 19 Orang

Baru-baru ini,  Pemerintah Taliban mendesak AS dan Eropa untuk melepaskan miliaran dolar cadangan bank sentral ketika negara yang dilanda kekeringan itu menghadapi krisis uang tunai, kelaparan massal, dan krisis migrasi baru.

Diketahui, selama ini Afghanistan memarkir aset miliaran dolar di luar negeri antara lain di Federal Reserve AS dan bank sentral lainnya di Eropa, tetapi uang itu telah dibekukan sejak Taliban menggulingkan pemerintah yang didukung Barat pada Agustus 2021 lalu. Kepergian pasukan pimpinan AS dan banyak donor internasional meninggalkan negara itu tanpa hibah yang membiayai tiga perempat belanja publik, membuat pemerintah Taliban kedodoran.

Meskipun merasa prihatin dan ingin berkontribusi untuk mencegah bencana kemanusiaan di Afghanistan, namun kekuatan Barat menolak untuk secara resmi mengakui pemerintahan Taliban. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])