Simak! Ini Kata Ahli Tentang Varian Baru Covid-19 Omicron yang Gegerkan Dunia

Nusantaratv.com - 28 November 2021

Ilustrasi varian baru covid-19 Omicron/ist
Ilustrasi varian baru covid-19 Omicron/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Sejak kemunculannya pada Desember 2019 di Kota Wuhan, China virus covid-19 atau corona terus bermutasi. Setelah varian Delta yang memicu gelombang kedua covid-19, kini muncul lagi varian baru covid-19 yang menggegerkan dunia. Namanya varian Omicron

Varian covid-19 ditemukan pertama kali di Afrika Selatan pada 9 November 2021 dan dilaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia pada 24 November 2021. 

Mengetahui munculnya Omicron sejumlah negara seperti Inggris, Australia dan Singapura termasuk Indonesia langsung memperketat kembali pembatasan covid-19. Mulai dari pelarangan masuk orang dari Afrika Selatan hingga memberlakukan penguncian wilayah atau lockdown nasional.

Para ahli memperkirakan varian Omicron lebih menular dibanding varian covid-19 lainnya.  

Hal itu memicu kekhawatiran terkait efikasi vaksin Covid-19 yang sudah ada saat ini tak begitu ampuh menghadapi varian Omicron.

Diketahui, WHO memasukan Omicron dalam daftar Variant of Concern (VOC).

VOC  merupakan varian yang menjadi perhatian karena memiliki tingkat penularan tinggi, virulensi yang tinggi, dan menurunkan efektivitas diagnosis, terapi serta vaksin yang ada.

Omicron masuk dalam daftar varian lain yang lebih dulu masuk kategori Varian of Concern WHO yakni varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.

Saat ini, kasus Covid-19 varian Omicron di Afrika Selatan meningkat di hampir setiap provinsi di negara itu.

Varian dengan nomor ilmiah B.1.1.529 dilaporkan telah menyebar ke setidaknya delapan negara mulai dari Inggris, Jerman, Belgia, hingga Hong Kong.

Pusat pencegahan dan Pengadilan Penyakit Eropa menyatakan varian Omicron berpotensi lolos kekebalan vaksin dan lebih cepat menular dibandingkan varian Delta.

Baca juga: Cegah Varian Omicron, Mulai Besok WNA dari Afrika Selatan Dilarang Masuk RI

"Ada risiko tinggi hingga sangat tinggi yang akan menyebar di Eropa," kata lembaga tersebut, mengutip CNNIndonesia, Minggu (28/11/2021).

Para ahli telah merekomendasikan agar WHO menetapkan varian tersebut sebagai perhatian berdasarkan sejumlah besar mutasi varian, kemungkinan peningkatan risiko infeksi ulang, dan bukti lainnya.

Lalu bagaimana tingkat keganasan varian covid-19 Omicron?

Sejauh ini, para ilmuwan masih terus melakukan penelitian dan belum bisa menjelaskan dengan detail apakah varian ini lebih menular dan mampu mengurangi efikasi vaksin Covid-19 yang sudah ada.

Namun ada satu aspek dari varian Omicron yang membuat para ahli khwatir, yaitu varian ini memiliki jumlah mutasi yang sangat tinggi, melebihi 30 sel kunci protein spike.

Jumlah mutasi itu tidak biasa jika dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya selama ini.

Para ilmuwan khawatir tingginya jumlah mutasi Omicron dapat membuat varian Covid-19 ini lebih mudah menular dan mengurangi kekebalan imun.

Para ilmuwan juga telah menegaskan berulang kali bahwa mutasi dan varian virus corona akan terus bermunculan. Varian Omicron menjadi salah satu yang menurut para ahli perlu diwaspadai dunia.

"Kita telah melihat berbagai varian Covid-19 bermunculan setiap lima sampai enam bulan, dan sebagian besar dari mereka tidak banyak jumlahnya. Tapi ini (Omicron) berbeda. Perilakunya berbeda, seperti jauh lebih menular daripada varian Delta," kata Dekan Sekolah Kesehatan Publik Brown University, Dr Ashish Jha.

Produsen vaksin dunia seperti Moderna dan Pfizer/BioNTech pun segera melakukan penelitian terkait dampak Omicron terhadap efikasi vaksin buatan mereka.

Menurut sejumlah ahli, jika vaksin Covid-19 yang sudah ada tidak cukup efektif melawan Omicron, satu-satunya solusi yang memungkinkan sementara adalah memberikan dosis vaksin booster kepada masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])