Muncul Varian Baru Covid-19 yang lebih Menular dan Mematikan, WHO Langsung Gelar Rapat Darurat

Nusantaratv.com - 26 November 2021

Ilustrasi logo organisasi kesehatan dunia (WHO)/ist
Ilustrasi logo organisasi kesehatan dunia (WHO)/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Perjuangan dunia untuk memusnahkan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Desember 2019 tampaknya masih sangat panjang. Pasalnya, perkembangan terkini kembali ditemukan varian baru hasil mutasi covid-19. 

Menyikapi hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) langsung menggelar rapat darurat membahas varian covid-19 baru tersebut. Diketahui, varian baru covid-19 tersebut diidentifikasi di Afrika Selatan dan Botswana. Diyakini varian baru covid-19 ini lebih cepat menyebar dan bahkan disebut-sebut lebih mematikan dari varian-varian sebelumnya. 

Secara spesifik rapat darurat WHO, pada Jumat (26/11/2021) akan membahas apa yang disebut varian B. 1.1.529 Sars-Cov-2.

Direktur Center for Epidemic Response and Innovation di Afrika Selatan, Tulio de Oliveira mengaku “khawatir” bahwa dia telah membahas varian baru dengan pejabat WHO awal pekan ini, yang memutuskan untuk mengadakan pertemuan darurat.

Dia memperkirakan sekitar 90 persen kasus baru di wilayah Gauteng Afrika Selatan, termasuk Johannesburg, disebabkan oleh varian baru.

Menurut De Oliveira varian baru apa pun yang mampu menghindari vaksin atau menyebar lebih cepat daripada Delta dapat menimbulkan tantangan serius saat dunia sedang berjuang untuk keluar dari pandemi.

Baca juga: Tangkal Varian Baru Covid-19, Wapres Minta Pemeriksaan Perjalanan Internasional Diperketat

De Oliveira menyebutkan varian baru memiliki ciri-ciri yang sebelumnya dikaitkan dengan penularan yang tinggi. 

“Dan pertanyaan kunci yang harus dijawab adalah apa sebenarnya efek vaksin itu,” tandas De Oliveira, mengutip bisniscom.

Sementara itu, Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan varian baru itu memiliki "sejumlah mutasi yang mengkhawatirkan pada protein lonjakan".

WHO mengatakan bahwa panel akan membahas apakah varian tersebut harus dianggap sebagai "keprihatinan" atau "kepentingan".

“Analisis awal menunjukkan bahwa varian ini memiliki sejumlah besar mutasi yang membutuhkan dan akan menjalani studi lebih lanjut,” kata WHO.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])