Taliban: Tak Ada Tempat buat ISIS di Afganistan

Nusantaratv.com - 25 September 2021

Pasukan Taliban terus bersiaga terhadap ancaman serangan dari militan ISIS-K/ist
Pasukan Taliban terus bersiaga terhadap ancaman serangan dari militan ISIS-K/ist

Penulis: Ramses Manurung

Kabul, Nusantaratv.com-Taliban bersumpah akan memberangus militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang beroperasi di wilayah Afghanistan. 

Usai menggulingkan pemerintahan Afghanistan yang didukung Barat pada pertengahan Agustus lalu, menghadapi serangan mematikan di bandara Kabul dan rentetan serangan bom di kota Jalalabad, yang semuanya diklaim oleh ISIS Khorasan (ISIS-K).

Eksistensi militan ISIS sudah terbilang cukup lama di Afganistan. Mereka telah bercokol di Afganistan sejak akhir 2014. Namun kekuatannya menurun dari puncak tahun 2018 setelah serangkaian kekalahan besar yang dipicu Taliban juga pasukan AS di negara tersebut. Kelompok ISIS mengecam Taliban saat mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, dan mengkritik kepemimpinan Islamis versi mereka sebagai aliran garis keras yang tidak memadai.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan kekuatan ISIS-K saat ini sekitar 2.000 personel. Sangat jauh jika dibandingkan dengan pasukan Taliban yang mencapai jumlah 100.000.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, meremehkan ancaman ISIS dengan menyebut kelompok itu tidak memiliki 'kehadiran efektif' di Afghanistan. Dia menyebut 'beberapa orang yang mungkin warga Afghanistan telah mengadopsi mentalitas ISIS' dan menegaskan Taliban akan menghentikan mereka.

Juru bicara Taliban lainnya, Bilal Karimi bersumpah kelompoknya akan memberangus kehadiran ISIS.

Baca juga: Taliban Terapkan Hukuman Mati dan Potong Tangan

"Segera mereka akan diberangus," tegas Karimi mengutip detik, Sabtu (25/9/2021).

"Kami meyakinkan orang-orang bahwa setiap kelompok yang ingin mengkonfrontasi kami, akan dihukum," imbuhnya.

Sementara itu, para pakar memperkirakan ISIS akan menjadi ancaman besar bagi stabilitas pemerintahan Taliban di Afghanistan, terutama jika pemerintahan baru dijauhi seluruh dunia.

"Taliban akan segera melihat (peningkatan) aktivitas tajam dari ISIS-K. Rezim Taliban tidak diakui oleh dunia sejauh ini, dan ini menjadi ancaman potensial," sebut pakar politik yang berbasis di Kabul, Ahmad Saeedi.

Menurutnya, Taliban menghadapi 'serangkaian gerakan pasukan anti-Taliban yang memiliki tempat spesial dalam rezim sebelumnya, seperti sisa-sisa tentara sebelumnya'.

"Dengan situasi ini, kemungkinan Taliban tidak akan dapat melanjutkan kepemimpinan mereka selama lebih dari setahun," ujar Saeedi.

Apalagi kelompok anti-Taliban lainnya, termasuk Front Perlawanan Nasional Afghanistan yang didukung sejumlah anggota pemerintahan sebelumnya, mungkin bergabung dengan ISIS. Tantangan gabungan semacam itu, lanjutnya, akan mengarah pada 'keruntuhan dini' pemerintahan Taliban.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])