PBB Desak Taliban Ungkap Jumlah Jurnalis Hilang

Nusantaratv.com - 02 Februari 2022

Taliban. (Net)
Taliban. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta pemerintah Taliban merilis rincian penahanan dua wartawan Afghanistan yang hilang. Seorang juru bicara pemerintah Taliban, Bilal Karimi, menyebut pihaknya telah menyelidiki penculikan orang-orang tersebut dan membantah mereka telah ditangkap.

"Meningkatkan kekhawatiran tentang pembatasan media dan kebebasan berekspresi. PBB mendesak Taliban untuk mengumumkan mengapa mereka menahan wartawan ini dan untuk menghormati hak-hak Afghanistan," ujar Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan (UNAMA) dalam kicauan di Twitter, mengutip Reuters, Selasa (1/2/2022).

Ali Asghari, manajer berita di penyiar lokal Ariana News, mengatakan bahwa pada Senin sore dua jurnalisnya ditangkap, tetapi identitas para penculik tidak jelas.

Kekhawatiran akan keselamatan lawan vokal Taliban dan wanita telah meningkat sejak kelompok tersebut mengambil alih Afghanistan pada Agustus lalu. Kala itu, telah banyak masyarakat sipil dan aktivis hak-hak perempuan meninggalkan negara tersebut.

Pada Selasa ini, juru bicara hak asasi manusia PBB juga memberikan pengarahan di Jenewa tentang keprihatinan besar atas hilangnya enam orang bulan lalu sehubungan dengan protes hak-hak perempuan.

"Kami sangat prihatin dengan kesejahteraan dan keselamatan mereka," kata juru bicara hak asasi manusia PBB Ravina Shamdasan, menambahkan ada laporan lain tentang penggeledahan rumah aktivis lainnya.

"Laporan-laporan ini juga menyoroti apa yang tampak sebagai pola penangkapan dan penahanan sewenang-wenang."

Juru bicara pemerintah Taliban lainnya Zabihullah Mujahid menolak penilaian juru bicara hak asasi manusia PBB dan mengatakan sedang menyelidiki situasi yang melibatkan para wanita yang diculik.

Taliban menuturkan mereka memiliki amnesti untuk lawan sebelumnya, termasuk anggota militer Afghanistan, dan bahwa mereka menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan hukum dan adat Islam.

Tapi, banyak pembela hak asasi manusia dan diplomat asing tetap skeptis.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close