Tampilkan Erdogan, Situs Pribadi Trump Diretas

Nusantaratv.com - 20 Oktober 2021

Trump dan Erdogan. (Net)
Trump dan Erdogan. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

​​​​​​Nusantaratv.com - Situs resmi presiden ke-45 AS, Donald Trump diretas seorang hacker asal Turki, Senin (18/10/2021) waktu setempat. Hacker menyematkan video YouTube Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke salah satu halaman situs.

Pengunjung ke subdomain situs web Trump disambut dengan pesan "Janganlah seperti orang yang melupakan Allah, maka Allah membuat mereka melupakan diri mereka sendiri,".

Pada situs turut disisipkan tautan ke video Erdogan yang terlihat sedang mendiskusikan ayat-ayat dari Al-Qur'an.

"RootAyyildiz." mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap peretasan situs web milik Trump tersebut.

Dilansir dari Gizmodo, peretas mengatakan bahwa mereka telah menyusup ke halaman menggunakan Server Side Template Injection, atau SSTI, semacam eksploitasi yang memungkinkan eksekusi kode jarak jauh.

"Ada banyak area serangan peretasan, misalnya, peretasan akun media sosial atau situs web, saya seorang peretas dan saya telah bekerja di situs web untuk waktu yang lama," kata hacker itu dalam pesan Facebook.

Peretasan tersebut tampaknya menjadi jenis peretasan yang dikenal sebagai defacement, di mana penyerang mendapatkan akses ke situs web dan menggantinya dengan konten mereka sendiri.

Peretasan ini tidak canggih dan tidak melibatkan akses ke sistem komputer sensitif organisasi, seperti dilansir dari CNN.

Hacker Turki yang sama tampaknya juga mengklaim bertanggung jawab atas perusakan situs web kampanye Joe Biden pada akhir November, beberapa minggu setelah Biden dinyatakan sebagai Presiden terpilih.

Badan intelijen AS menggambarkan insiden tersebut dalam laporan Maret 2021 sebagai salah satu dari beberapa upaya hacktivist yang gagal untuk mempengaruhi atau ikut campur dalam pemilihan AS 2020.

peretasan situs web Trump terjadi di tengah gelombang hacktivisme yang lebih besar, atau pelanggaran komputer yang dimaksudkan untuk tujuan politik atau sosial.

Situs web milik mantan presiden AS ke 45 itu sendiri diluncurkan oleh Trump pada Mei lalu. Pada saat itu Trump telah tersingkirkan dari dari hampir seluruh media sosial utama seperti Twitter, Facebook dan Instagram.

Akibatnya, Trump mencari corong dan ingin membuat platformnya sendiri supaya ia dapat memiliki kemampuan untuk memposting apa pun.

Namun, setelah situs tersebut diluncurkan dan gagal mendapatkan perhatian nyata pada skala yang ia harapkan, Trump diam-diam menghentikan operasi editorial aktif.

Situs tersebut pada dasarnya adalah cangkang kampanye yang dilubangi untuk dirinya yang tidak lagi terlibat aktif dalam politik.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])