Petani Hilang Kesabaran Setelah Harga TBS Sawit Tak Kunjung Membaik

Petani Hilang Kesabaran Setelah Harga TBS Sawit Tak Kunjung Membaik

Nusantaratv.com - 04 Juni 2022

Ketua Umum Apkasindo, Gulat ME Manurung
Ketua Umum Apkasindo, Gulat ME Manurung

Penulis: Arfa Gandhi

Nusantaratv.com - Petani sawit semakin meradang akibat tak jelasnya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit. Hal itu disebabkan harga TBS sawit yang tak kunjung membaik setelah sepuluh hari berlalu kran ekspor CPO dan turunannya resmi dibuka.

Padahal harga CPO dunia tembus Rp. 23 ribu per kg, sementara di dalam negeri masih belum jelas dan hanya sibuk dengan gonta ganti regulasi dan ekspor pun praktis tidak berjalan.

Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat ME Manurung dengan tegas mengatakan, Kementerian Perdagangan harus bertanggungjawab.

Menurutnya, ini semua karena kebijakan Kementerian Perdagangan, sejak kisruh minyak goreng sawit (MGS), Menteri Perdagangan selalu membuat peraturan yang blunder tidak berdasarkan kondisi dan tidak bersolusi.

Gulat membeberkan pada bulan Februari 2022 diberlakukan regulasi DMO dan DPO. Lalu berselang beberapa hari diganti dengan regulasi MGS curah disubsidi dari dana sawit BPDPKS (badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit) dengan konsukuensi saat itu dinaikkannya Pungutan Eksport (PE) dari US$ 175 per ton menjadi US$ 375.

“PE saat ini sudah 1/3 dari harga CPO itu sendiri, tentu ini sangat memberatkan yang ujung-ujungnya beban tersebut di timpakan ke harga TBS Petani sawit. Belum lagi pajak Bea Keluar (BK) USD 200/ton CPO, tentu secara total (PE dan BK) sudah mencapai setengah dari harga CPO itu sendiri (asumsi harga CPO jika Rp.16.000/kg). Ini menjadi sejarah dan hanya terjadi di industry sawit yang bebannya mencapai setengah dari harga barangnya,” kata Gulat dikutip Infosawit, Sabtu (4/6/2022).

Halaman

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close