Mantan Menteri Inggris Mengaku Dipecat dari Kabinet Boris Johnson karena Muslim!

Nusantaratv.com - 23 Januari 2022

Mantan Menteri Muda Transportasi Inggris Nusrat Ghani mengaku dipecat karena Muslim/ist
Mantan Menteri Muda Transportasi Inggris Nusrat Ghani mengaku dipecat karena Muslim/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Publik Inggris dihebohkan dengan pengakuan yang dibuat mantan Menteri Muda Transportasi Inggros, Nusrat Ghani. Perempuan berusia 49 tahun itu mengaku dirinya dipecat dari kabinet Perdana Menteri Boris Johnson karena beraga Islam. 

Ghani menyatakan keyakinannya sebagai Muslim telah membuat sesama rekannya di parlemen dan pemerintahan tidak nyaman.

Diketahui, Nusrat Ghani dipecat dari jabatannya sebagai Menteri Muda Transportasi pada 2020 silam. 

Komisi penegak disiplin parlemen mengatakan kepada Ghani bahwa keyakinannya sebagai seorang beragama Islam menjadi pemicu pemecatannya.

"Saya diberitahu bahwa pada pertemuan perombakan kabinet di Downing Street bahwa isu Muslim telah diangkat menjadi sebuah masalah, bahwa status saya sebagai 'menteri wanita Muslim' membuat rekan-rekan saya tidak nyaman," kata Ghani, pada Minggu (23/1/2022).

Ghani mengatakan apa yang dialaminya telah menggoyahkan kepercayaannya, terutama terhadap partai Konservatif yang berkuasa.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Akhirnya Ngaku Hadiri Pesta Saat Lockdown, Oposisi: Mundur!

Ia bahkan kerap berpikir apakah akan melanjutkan statusnya sebagai anggota parlemen setelah apa yang dialaminya selama ini.

"Saya tidak bisa berpura-pura bahwa ini tidak menggoyahkan kepercayaan saya pada partai dan saya kadang-kadang mempertimbangkan apakah akan melanjutkan sebagai anggota parlemen," papar Ghani, mengutip CNNIndonesiacom.

Merespon pernyataan Nusrat Ghani, Kepala penegak disiplin pemerintah Inggris, Mark Spencer, membantah tudingan tersebut. Mark bahkan menyebut 
pernyataan yang disampaikan Ghani adalah fitnah.

Pengakuan mengejutkan yang diungkapkan Ghani muncul di saat pemerintahan Boris Johnson terus menjadi sorotan dan berada di ujung tanduk.

Seruan Johnson mundur dari jabatannya sebagai PM Inggris kian santer. Desakkan ini menguat pasca skandal pesta yang diadakan di kantornya di Downing Street saat lockdown ketat pada Mei 2020 lalu terungkap ke publik. Johnson pun mengaku turut hadir dalam pesta minum-minum itu.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])