Curiga ada Gerakkan Kristenisasi, Kelompok Radikal Hindu India Hancurkan Patung Yesus

Nusantaratv.com - 28 Desember 2021

Suasana misa Natal di salah satu gereja di India/ist
Suasana misa Natal di salah satu gereja di India/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Aksi intolenrasi antar umat beragama kembali terjadi di India. Kali ini, tindak kekerasan mengatasnamakan agama dilakukan oleh kelompok radikal sayap kanan Hindu di negara tersebut di saat umat Kristiani menyambut Natal 2021.

Mereka menghancurkan Patung Yesus dan membakar berbagai atribut Sinterklas. Mereka menuding umat Kristiani di India memanfaatkan perayaan Natal untuk membuat umat Hindu di sana pindah agama.

Aksi penghancuran Patung Yesus terjadi sehari setelah Natal, Minggu (26/12/2021) di negara bagian Haryana. Mereka juga merusak Gereja Penebus Suci di Ambala.

Sebelumnya, tepat di malam Natal, Jumat (24/12/2021), kelompok sayap kanan Hindu India juga mengganggu perayaan Natal di satu sekolah di Pataudi, Haryana. Mereka menuding acara tersebut diselenggarakan untuk 'cuci otak' anak-anak agar menerima nilai-nilai Kristen.

Kelompok ini juga menyerang perayaan Natal di kota Agra, Uttar Pradesh. Mereka membakar patung Sinterklas yang berada dekat dengan sekolah.

Lagi-lagi, mereka menuduh misionaris menggunakan perayaan Natal untuk memikat masyarakat akan ajaran Kristiani.

Baca juga: Putin: Hina Nabi Muhammad Bukanlah Kebebasan Berekspresi

"Saat Desember datang, misionaris Kristen menjadi aktif atas nama Natal, Sinterklas, dan Tahun Baru. Mereka memikat anak-anak dengan memberikan hadiah Sinterklas ke mereka dan menarik mereka menuju kekristenan," tutur salah satu perwakilan kelompok sayap kanan Hindu India, Ajju Chauhan, mengutip CNNIndonesiacom, Selasa (28/12/2021).

Aksi intoleransi juga terjadi di sebuah gereja di wilayah Assom. Dua pengunjuk rasa masuk ke dalam gereja. Mereka mengganggu misa dan menuntut semua umat Hindu yang masuk ke gereja tadi keluar.

"Biarkan orang Kristen yang merayakan Natal," kata salah satu pria dalam video yang direkam kala mereka masuk dan mengganggu acara Natal di gereja tersebut.

"Kami menentang anak lelaki dan perempuan Hindu berpartisipasi dalam acara Natal, itu melukai sentimen kami. Mereka berpakaian rapi di gereja dan semua orang menyanyikan Selamat Natal. Bagaimana agama kami akan selamat?" imbuhnya.

Warga India kini tengah menghadapi ancaman kebebasan untuk memeluk agama dan kepercayaannya. Gerakkan intoleransi ini mencuat sejak Perdana Menteri India Narendra Modi berkuasa pada 2014. Kelompok sayap kanan Hindu telah mengkonsolidasi posisi mereka di sejumlah negara bagian. Mereka juga meluncurkan serangan skala kecil terhadap agama minoritas di negara itu, dan membela diri bahwa aksi itu dilakukan untuk mencegah konversi agama.

Bahkan beberapa negara bagian India juga telah meloloskan atau mempertimbangkan Undang-Undang anti konversi yang berpotensi mengurangi kebebasan memeluk kepercayaan dan hak lain yang dijamin konstitusi India.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])