Nusantaratv.com - YouTube bakal memblokir semua konten anti-vaksin Covid-19.
Kebijakan YouTube berlaku bagi konten yang menuduh vaksin menyebabkan efek kesehatan kronis atau mengandung informasi yang salah tentang zat dalam vaksin, katanya dalam posting blog pada Rabu (29/9/2021), seperti dikutip dari Reuters.
Perusahaan video daring milik Alphabet itu juga melarang aktivis anti-vaksin terkemuka, dan menghapus beberapa saluran. Juru bicara YouTube mengatakan kebijakan penghapusan saluran termasuk milik Robert F Kennedy Jr dan Joseph Mercola, yang telah lama menjadi tokoh terkenal dalam gerakan anti-vaksin.
"Kami bersatu di seluruh dunia, kami tidak akan hidup dalam ketakutan, kami akan berdiri bersama dan memulihkan kebebasan kami," kata Mercola dalam sebuah email untuk situs web. Sedangkan Kennedy tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait masalah ini.
Baca Juga: Tahun 2025, Koneksi 5G di China Diperkirakan Tembus 830 Juta
Langkah itu dilakukan ketika YouTube dan raksasa teknologi lainnya seperti Facebook dan Twitter telah dikritik karena tidak berbuat cukup untuk menghentikan penyebaran informasi kesehatan palsu di situs mereka.
Bahkan saat mengambil sikap yang lebih keras terhadap informasi yang salah, YouTube masih menghadapi reaksi keras di seluruh dunia. Pada Selasa (28/9/2021), penyiar RT Jerman yang didukung negara Rusia, yakni saluran berbahasa Jerman dihapus dari YouTube, karena perusahaan mengatakan saluran tersebut telah melanggar kebijakan misinformasi Covid-19.
Pada Rabu (29/9/2021), Rusia menyebut langkah itu sebagai 'agresi informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya', dan mengancam akan memblokir YouTube.