Nusantaratv.com - Samsung Electronics Co., mengatakan kompleks chip memori di kota Xi'an, China beralih ke mode darurat ketika pihak berwenang Negeri Tirai Bambu itu memberlakukan lockdown guna membendung penyebaran virus corona (Covid-19).
Raksasa teknologi asal Korea Selatan (Korsel) itu mengatakan tindakan darurat tersebut tidak mempengaruhi produksi, karena telah sepenuhnya memanfaatkan pekerja pabrik yang tinggal di asrama perusahaan.
"Pabrik saat ini beroperasi penuh," kata seorang pejabat perusahaan, seperti dikutip dari kantor berita Yonhap, Sabtu (25/12/2021).
Dia menambahkan pihaknya mengamati dengan cermat perkembangan situasi dan perusahaan sedang mengerjakan langkah-langkah jika penerapan lockdown berlarut-larut dan mulai menghambat produksi.
Otoritas kesehatan kota memberlakukan langkah-langkah jarak sosial yang ketat pada Rabu (22/12/2021) malam waktu setempat, yang mengharuskan 13 juta penduduknya untuk tinggal di rumah dan melarang perjalanan atau kegiatan yang tidak penting demi memperlambat penyebaran virus mematikan itu.
Perusahaan dikatakan sedang mempertimbangkan langkah-langkah, seperti memiliki pekerja penting yang tinggal di fasilitas perusahaan untuk meminimalkan kontak mereka dengan orang luar dan berkonsultasi dengan pihak berwenang China untuk memungkinkan mereka terus bekerja.
Samsung Electronics telah menginvestasikan lebih dari US$25 miliar atau setara Rp354,7 triliun di kompleks manufaktur Xi'an, satu-satunya fasilitas luar negeri Samsung yang memproduksi chip memori flash NAND.
Pabrik pertama mulai beroperasi pada 2014 dan pabrik kedua dibuka tahun lalu. Gabungan kompleks Xi'an, yang mempekerjakan lebih dari 3.300 pekerja, diperkirakan menghasilkan sekitar 40 persen produk flash NAND perusahaan.
Menurut firma analis TrendForce, Samsung adalah penyedia flash NAND terbesar di dunia dengan 34,5 persen pangsa pasar pada kuartal ketiga (Q3).