Keuntungan Indonesia Menjadi Tuan Rumah KTT G20

Nusantaratv.com - 22 Juni 2022

Presiden Joko Widodo di KTT G20. (©Setpres RI)
Presiden Joko Widodo di KTT G20. (©Setpres RI)

Penulis: Annissya Chusnul Khotimah

Keuntungan Indonesia Menjadi Tuan Rumah KTT G20

Ditunjuknya Indonesia sebagai Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada tahun ini menjadi bukti kepercayaan dunia Internasional terhadap Indonesia.  KTT Group of Twenty (G20) ini akan diselenggarakan pada 15-16 November 2022 di Bali. Ini merupakan suatu kehormatan sekaligus salah satu peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. G20 merupakan forum kerja sama multilateral dari beberapa negara. Anggotanya terdiri dari negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, seperti Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi dan tentunya Indonesia serta Uni Eropa, total ada 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.

Forum internasional ini sangat berpengaruh di dunia, mengingat anggotanya adalah representasi lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% sumber Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Forum ini dibentuk saat krisis keuangan global melanda pada tahun 1997-1999. Keunikan dari forum ini tidak memiliki ketua tetap, tetapi menerapkan sistem presidensi yang akan dipilih secara konsesus oleh anggotanya dimana pemilihan dilakukan setahun sekali dengan masa jabatan selama satu tahun.

Pada mulanya KTT G20 hanya merupakan pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, namun sejak 2008 KTT G20 dihadiri oleh Kepala Negara. Sama seperti forum-forum internasional lainnya, forum ini memiliki tujuan, yaitu untuk mendiskusikan kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional, mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

Penunjukan Indonesia sebagai pemegang Presidensi KTT G20 harus dapat dimanfaatkan untuk menciptakan terobosan dan aksi nyata dalam pemulihan sosial ekonomi, baik nasional maupun skala global. KTT G20 menjdi momen kebangkitan banyak sektor yang sebelumnya terpuruk akibat Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama kurang lebih dua tahun untuk bangkit kembali.

Seperti pada sektor wisata misalnya, kita berkesempatan kembali mempromosikan tempat-tempat wisata menarik di dalam negeri kepada dunia internasional sehingga diharapkan banyak wisatawan asing kembali datang berkunjung ke Indonesia. Begitu juga dengan sektor seni dan budaya akan kembali terdongkrak dengan maraknya turis asing yang kembali datang ke Indonesia. 

Tak hanya untuk pemulihan budaya saja, tetapi untuk menjaga keberlangsungan serta memperkenalkan keberagaman budaya tradisional Indonesia pada dunia, dalam hal ini diharapkan peran para generasi muda untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan budaya nasional, serta bersama-sama berjuang untuk menyukseskan agenda ini. 

Para penggiat UMKM juga akan kembali bergairah. Mereka dapat melakukan kerjasama dengan investor asing yang ikut datang di pertemuan G20, dengan demikian terbuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan. Ada sekitar 34 juta rakyat Indonesia yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata, seperti pada objek wisata, pemandu wisata, kuliner daerah, kerajinan dan cendera mata. 

Dalam suatu kesempatan, Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan mengatakan bahwa perhelatan G20 yang berlangsung di Pulau Bali ini diperkirakan akan menyerap sekitar 33.000 pekerja untuk mendukung suksesnya acara tersebut.

Melalui pertemuan G20 pemerintah akan mendorong investasi berkelanjutan, dengan mempertemukan investor asing dengan investor di dalam negeri agar keduanya dapat berkolaborasi. Pemerintah mendorong investasi yang bermanfaat bagi pengusaha di daerah dengan melibatkan UMKM. Presiden juga memerintahkan untuk membangun pemerataan investasi di seluruh wilayah Indonesia atau Indonesiasentris, sehingga investasi tidak berfokus di pulau Jawa saja. 
Selain berpengaruh pada sektor yang telah disebutkan, masih banyak lagi manfaat yang akan dirasakan bagi masyarakat Indonesia, mengingat jika agenda ini sukses, sektor utama yang diuntungkan adalah perekonomian. Yang diharapkan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Indonesia. Peningkatan ekonomi di suatu daerah, akan berdampak pula pada bidangn sosial masyarakat menjadi lebih berkualitas.  Karena semakin maju pertumbuhan ekonomi suatu negara, maka akan semakin sedikit problem sosial di masyarakat. Meningkatnya taraf hidup masyarakat suatu bangsa, menjadi bukti majunya sebuah negara. (Penulis adalah Mahasiswi Universitas Jenderal Achmad Yani, Jurusan Hubungan Internasional Semester 6)
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



1

Berita Terkait
Adian Napitupulu-1684641334
bulog-1679986492
x|close