Bupati Hery mengatakan, bahwa sekecil apapun kesalahan yang dilakukan akan menjadi bahan pembicaraan banyak orang, sehingga sebisa mungkin untuk mengantisipasi adanya kesalahan yang dilakukan.
“Sekecil apapun keburukan yang dilakukan, itu akan menjadi bahan omongan, dan itu biasa. Kita tidak usah alergi dengan kritikan, ambil sisi baiknya saja. Dari sebuah kritik juga ada suatu hal yang memang harus kita perbaiki, maka harus dibenahi. Kita terima semua hal itu sebagai masukan untuk perbaikan pelayanan kita” ujarnya.
Bupati Hery juga berpesan kepada seluruh pegawai, bahwa negara ini siap untuk membiayai hidup kita, tetapi tidak siap untuk membiayai gaya hidup kita. Maka cukupkan diri dengan pendapatan yang ada karena itu akan berdampak pada kinerja.
Baca Juga: Pemprov Jabar Turut Ambil Bagian Dalam Penyelenggaraan Moto GP Di Mandalika NTB
Berkaitan dengan penilaian kinerja, Bupati Hery menegaskan bahwa standar pelayanan harus dipatuhi, mengukur kepatuhan juga penting. Kalau standar pelayanan baik, maka pelayanan ke masyarakat lebih baik.
“Salah satu wajah pelayanan pemerintah kabupaten Manggarai ada di Rumah Sakit. SOP harus disosialisasikan dengan baik kepada semua perawat. Tidak ada guna juga kalau hanya diketahui oleh segelintir orang. Dari sisi bangunan sudah cukup banyak peningkatan dan perbaikan. Tetapi yang paling penting adalah mental melayani. Apalagi kita hidup di tengah masyarakat yang terbuka” pungkasnya.
Pelayanan di RSUD Ben Mboi Ruteng juga diminta untuk menyesuaikan dengan standar pelayanan publik dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
“Tren di Kementrian selama ini, akan melakukan survei yang tidak diketahui oleh kita semua. Mereka akan datang diam-diam untuk memastikan, quisioner yang kita isi sesuai dengan fakta di lapangan” ujarnya.