Jakarta, Nusantaratv.com-Rupiah berada di posisi Rp14.355 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (17/12) sore. Artinya menguat 6 poin atau 0,05 persen dari Rp14.361 per dolar AS pada Kamis (16/12).
Beberapa mata uang di Asia juga ikut menguat seperti baht Thailand 0,32 persen, won Korea Selatan 0,26 persen, yen Jepang 0,02 persen, dan dolar Hong Kong 0,02 persen.
Sedangkan mata uang Asia lain berada di zona merah. Ringgit Malaysia melemah 0,3 persen, yuan China minus 0,1 persen, peso Filipina minus 0,07 persen, rupee India minus 0,06 persen, dan dolar Singapura minus 0,03 persen.
Mayoritas mata uang utama negara maju juga melemah dari dolar AS. Hanya rubel Rusia yang menguat 0,11 persen.
Sisanya, dolar Australia melemah 0,19 persen, dolar Kanada minus 0,06 persen, euro Eropa minus 0,06 persen, franc Swiss minus 0,03 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,03 persen, mengutip CNNIndonesiacom.
Baca juga: Gara-gara Omicron, Rupiah Melemah Rp14.366 per Dolar AS
Menurut Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi penguatan rupiah pada hari ini terjadi karena investor mengantisipasi perubahan kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral di dunia.
Seperti bank sentral Inggris, Bank of England dan bank sentral Eropa, The European Central Bank (ECB) yang berencana menaikkan suku bunga acuan.
"Bank sentral utama telah mengadopsi kebijakan yang berbeda karena ketidakpastian tentang dampak varian omicron covid-19 pada pemulihan ekonomi tetap ada," kata Ibrahim.
Adapun bank sentral Jepang, Bank of Japan dan Bank Indonesia (BI) mempertahankan tingkat suku bunganya.