Pintu Gerbang Kantor Bupati-DPRD Pamekasan Disegel Massa

Pamekasan, Nusantaratv.com-Penundaan pelaksanaan pemilihan kepala desa atau Pilkades serentak di Kabupaten Pamekasan menuai protes keras dari sebagian masyarakat. Sekelompok massa yang menolak penundaan pilkades serentak menyegel pintu gerbang Kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. 

Penyegelan dilakukan karena warga kecewa aksinya tak kunjung direspons oleh pejabat berwenang. 

Selain pintu gerbang Kantor Bupati dan DPRD, rumah dinas Bupati Pamekasan yakni Pendopo Ronggo Sukowati juga turut disegel. Di sekitar rumah dinas itu ada sejumlah instansi pemerintahan dan lembaga pendidikan, di antaranya Kantor Kemenag, Satpol PP, PAUD, dan SDN.

Akibat penyegelan tersebut, para pegawai dan anak sekolah kesulitan untuk keluar dari lingkungan rumah dinas Bupati Pamekasan yang merupakan klaster. Bahkan seorang anak dengan seragam lengkap ditolong aparat untuk keluar pintu lewat pagar saat dijemput orang tuanya.

Baca juga: Ngotot Masuk Balai Kota DKI, Massa Buruh Saling Dorong dengan Polisi

Sementara pegawai lain mondar-mandir mencari celah untuk masuk ke pintu gerbang Kantor Bupati dan DPRD Pamekasan, mengutip CNNIndonesiacom.

Koordinator Aksi Abdul Basit menyatakan, komunikasi pemerintahan di Kabupaten Pamekasan sudah mandek. Karena itu massa yang mayoritas warga desa tersebut meminta keseriusan pejabat pemerintah daerah dalam hal ini Bupati untuk bisa merespons aksi mereka.

"Kita gembok sekalian adu mental dengan Bupati, siapa yang paling bertahan, menemui kita atau kita blokade semua jalan akses pemerintahan di sini," kata Basit, Rabu (8/12).

Menurut Basit, pejabat pemerintah baik eksekutif dan legislatif harusnya terbuka dengan masyarakat pedemo yang menggelar unjuk rasa. Terlebih menyikapi persoalan tuntutan penundaan pilkades.

Basit menegaskan Pilkades merupakan hal yang perlu disikapi pemerintah secara serius. Karena akan bersentuhan dengan masalah dan fenomena sosial warga desa.