Spotify Luncurkan Video Musik untuk Pelanggan Premium, Termasuk Indonesia

Nusantaratv.com - Spotify pada Rabu (13/3/2024) mengumumkan telah meluncurkan video musik ke dalam aplikasinya di 11 negara.

Negara-negara penerima update Spotify tersebut yakni Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Polandia, Swedia, Brasil, Kolombia, Filipina, Kenya, termasuk Indonesia.  

"Sering kali dalam pengalaman saya dan banyak orang lain, video musik memainkan peran kunci dalam memikat Anda: membawa Anda dari seorang pendengar menjadi seorang penggemar," ujar Wakil Presiden dan Kepala Produk Musik Spotify, Charlie Hellman, seperti dilansir dari GSM Arena, Kamis (14/3/2024).

"Video musik adalah bagian penting dari perangkat yang dimiliki banyak artis, dan merupakan hal yang wajar jika mereka berada di tempat yang sama dengan lebih dari setengah miliar orang memilih untuk mendengarkan musik," sambungnya.

Fitur video musik inimasih dalam versi beta. Selain itu, katalog videonya juga masih terbatas, hanya untuk lagu-lagu hits dari artis global seperti Ed Sheeran, Doja Cat, dan Ice Spice. Tak hanya itu, Spotify juga menyematkan fitur "lagu favorit lokal" di dalamnya yang bermaterikan artis seperti Aluna dan Asake.

Agar dapat menonton video musik tersebut, pengguna harus berada di salah satu dari 11 pasar tersebut dan menjadi pelanggan Premium. Video-video musik tersebut akan tersedia di aplikasi Spotify di iOS dan Android, serta di situs web dan aplikasi TV.

Jika pengguna ingin beralih dari audio ke video, cukup tekan tombol Beralih ke Video jika lagu yang didengarkan mendukung fitur tersebut. Setelah pengguna selesai melakukannya, video musik akan mulai diputar dari awal dalam tampilan Now Playing. 

Pengguna bisa kapan saja menekan tombol Beralih ke Audio untuk melakukan hal tersebut. Jika pengguna menonton video di ponsel, mengubahnya ke mode lanskap akan membuat video menjadi layar penuh.

Spotify berjanji akan "terus berinovasi dan mengulangi" fitur video musik berdasarkan umpan balik dari pengguna dan artis. Katalog video musik secara bertahap akan bertambah, begitu juga dengan ketersediaan fungsionalitas di sejumlah negara lainnya.