"Harapan kami dari SMK Yadika 3 mudah-mudahan dengan adanya TAKO di sekolah kami anak-anak bisa semakin disiplin semakin sehat dan jauh dari narkoba serta tawuran antar pelajar," ujarnya.
Hadir dalam pengenalan dan atraksi ekstrakurikuler di SMK Yadika 3 Tegal Alur, Plt. Ketua Jakarta Barat . H.Panen Mawardi Damanik DAN V Sabuk hitam, Sekretaris Eben Ezer N, SH DAN I Sabuk Hitam, Team pelatih H.Latif DAN V Sabuk Hitam, Septian DAN III Sabuk Hitam, Nina Waty SE, MH DAN V Sabuk Hitam, dan Humas PB Tako Indonesia Tulus Tampubolon DAN III Sabuk Hitam.
Sebagai informasi, Perguruan Tako Indonesia pada mulanya bernama Seni Beladiri Perisai Diri yang dipelajari dari Guru R.M. Dirjo Atmojo (Surabaya) dan selanjutnya digabungkan dengan Crooked Jujitsu yang dipelajari dari Guru Ondo Tokugawa (Surabaya), maka didirikanlah Perguruan Karate-Do Tako Indonesia pada tahun 1963 Oleh Drs. Syahrun Isa, MIAUP. Dalam perjalanannya setelah melakukan hubungan dan kerjasama dengan aliran Karate Shito-Ryu, Kei Shin Kan dan Shotokan, terciptalah satu Seni Beladiri yang dinamakan AKSI TAKO.
Seni Beladiri Tangan Kosong (TAKO) atau Perguruan Tako Indonesia, lengkapnya Perguruan Karate-Do Tako Indonesia sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu Perguruan Karate-Do yang bernaung dibawah Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI). Perguruan Karate-Do Tako Indonesia didirikan di Tebing Tinggi – Sumatera Utara pada tanggal 24 Februari 1963.
Sejak awal tahun 70-an Perguruan Karate-Do Tako Indonesia mulai memfokuskan dirinya pada Olahraga Karate-Do, dan dalam tahuntahun selanjutnya perbendaharaan perguruan ini bertambah terus dengan adanya pengiriman siswa perguruan keluar negeri untuk mempelajari Karate-Do.
Pada pertengahan tahun 1977, beberapa guru dari beberapa aliran yang ada di Perguruan Karate-Do Tako Indonesia berkumpul dan bermufakat untuk mencari bentuk teknik bela diri dan olahraga yang ideal bagi pengikut Perguruan Karate-Do Tako Indonesia, dimana bentuk teknik bela diri dan olahraga ini nantinya mempunyai tata cara yang disesuaikan dengan kepribadian Bangsa Indonesia yang Pancasilais. Dan pada awal tahun 1979 tekad para guru ini dikukuhkan oleh Pengurus Besar Perguruan Karate-Do Tako Indonesia.