Nusantaratv.com - Untuk pertama kalinya, Seni Beladiri Tangan Kosong (TAKO) hadir dalam ekstrakurikuler di SMK Yadika 3 Tegal Alur, Jakarta Barat.
Tanpa ragu, sekolah tua milik Alm DL Sitorus, ayah dari anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Sihar Sitorus menggandeng Perguruan Karate-Do TAKO Jakarta Barat untuk mempertajam ketangkasan seluruh murid dalam seni beladiri.
Kehadiran Perguruan TAKO di sekolah tersebut juga mendapat sambutan baik dari Kepala Sekolah, L Ritonga dan juga 800 murid di Sekolah SMK Yadika 3 Tegal Alur, Jakarta Barat. Menurut Ritonga, semua murid di SMK Yadika 3 sangat antusias untuk mengikuti ekstrakurikuler TAKO.
"Hari ini masa pengenalan ligkungan sekolah SMK Yadika 3 dimana dihadiri oleh beberapa petinggi dari TAKO Indonesia dan melakukan beberapa atraksi untuk memotivasi siswa di bidang karate," kata L Ritonga saat dihubungi Nusantaratv.com, Senin (11/07/2022).
"Semua anak-anak sangat mendukung dan mudah-mudahan anak-anak kita khususnya anak kelas 10 dan kelas 11 bisa mengikutinya secara baik," ungkapnya.
Ritonga juga berharap dengan hadirnya ekstrakurikuler TAKO di SMK Yadika 3 Tegal Alur, dapat membuat seluruh murid semakin disiplin dan jauh dari hal-hal negatif.
"Harapan kami dari SMK Yadika 3 mudah-mudahan dengan adanya TAKO di sekolah kami anak-anak bisa semakin disiplin semakin sehat dan jauh dari narkoba serta tawuran antar pelajar," ujarnya.
Hadir dalam pengenalan dan atraksi ekstrakurikuler di SMK Yadika 3 Tegal Alur, Plt. Ketua Jakarta Barat . H.Panen Mawardi Damanik DAN V Sabuk hitam, Sekretaris Eben Ezer N, SH DAN I Sabuk Hitam, Team pelatih H.Latif DAN V Sabuk Hitam, Septian DAN III Sabuk Hitam, Nina Waty SE, MH DAN V Sabuk Hitam, dan Humas PB Tako Indonesia Tulus Tampubolon DAN III Sabuk Hitam.
Sebagai informasi, Perguruan Tako Indonesia pada mulanya bernama Seni Beladiri Perisai Diri yang dipelajari dari Guru R.M. Dirjo Atmojo (Surabaya) dan selanjutnya digabungkan dengan Crooked Jujitsu yang dipelajari dari Guru Ondo Tokugawa (Surabaya), maka didirikanlah Perguruan Karate-Do Tako Indonesia pada tahun 1963 Oleh Drs. Syahrun Isa, MIAUP. Dalam perjalanannya setelah melakukan hubungan dan kerjasama dengan aliran Karate Shito-Ryu, Kei Shin Kan dan Shotokan, terciptalah satu Seni Beladiri yang dinamakan AKSI TAKO.
Seni Beladiri Tangan Kosong (TAKO) atau Perguruan Tako Indonesia, lengkapnya Perguruan Karate-Do Tako Indonesia sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu Perguruan Karate-Do yang bernaung dibawah Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI). Perguruan Karate-Do Tako Indonesia didirikan di Tebing Tinggi – Sumatera Utara pada tanggal 24 Februari 1963.
Sejak awal tahun 70-an Perguruan Karate-Do Tako Indonesia mulai memfokuskan dirinya pada Olahraga Karate-Do, dan dalam tahuntahun selanjutnya perbendaharaan perguruan ini bertambah terus dengan adanya pengiriman siswa perguruan keluar negeri untuk mempelajari Karate-Do.
Pada pertengahan tahun 1977, beberapa guru dari beberapa aliran yang ada di Perguruan Karate-Do Tako Indonesia berkumpul dan bermufakat untuk mencari bentuk teknik bela diri dan olahraga yang ideal bagi pengikut Perguruan Karate-Do Tako Indonesia, dimana bentuk teknik bela diri dan olahraga ini nantinya mempunyai tata cara yang disesuaikan dengan kepribadian Bangsa Indonesia yang Pancasilais. Dan pada awal tahun 1979 tekad para guru ini dikukuhkan oleh Pengurus Besar Perguruan Karate-Do Tako Indonesia.