"KONI Jateng bilangnya mau diselesaikan, tapi sejauh ini cuma omongan saja, tidak terbukti," tukas Alex Harjanto.
Ketika diajukan pengajuan penggantian anggaran, KONI Jateng menampik memenuhinya. Padahal RAB yang diminta KONI Jateng telah diberikan dan sesuai kebutuhan pelatda cabor taekwondo.
"Aneh kenapa harus ada dana silpa. Sementara kebutuhan cabor kami tidak dipenuhi. Padahal taekwondo salah satu cabo utama Jateng. Walaupun cair, tidak seberapa jumlahnya, kebutuhan pembinaan jauh lebih besar," kata Alex Harjanto.
Pria yang mengantar taekwondoin Indonesia meraih satu perak dan tiga perunggu di Olimpiade Barcelona 1992 itu makin kecewa ketika ujuk-ujuk dana silpa KONI Jateng digunakan untuk character building atlet dan pelatih Jawa Tengah PON XXI Aceh-Sumut.
Tercatat sekitar 500 atlet Pelatda Jateng dari 52 cabang olahraga mengikuti acara pembukaan di Lapangan Rindam IV/Diponegoro, Magelang, Selasa, 27 Februari 2024.
"Seharusnya dituntaskan dulu anggaran yang telah kami keluarkan sebelumnya. Character building pun tiap cabor berbeda tergantung tingkat kebutuhannya," tukasnya.
Besar harapan termasuk mewakili cabang olahraga lain di dalam kepengurusan KONI Jateng, Alex menyebutkan, anggaran pembinaan mandiri dikeluarkan untuk Pelatda dan persiapan Pra PON 2024 diganti sesuai jumlah total pengeluaran biaya.
"Kami sejujurnya kecewa dengan kegagalan demi kegagalan dalam beberapa ajang sebelumnya, terutama PON Papua 2021. Tentu, tidak ingin hasilnya mengecewakan lagi, jika dana pembinaan dikembalikan berani untuk Taekwondo target PON Aceh-Sumut, peringkat akhir 10 medali emas. Kita harapkan jajaran pengurus terbuka dan transparan dalam pengelolaan anggaran," ucapnya.