Nusantaratv.com - Kisruh Komite Olahraga Nasional (KONI) Jawa Tengah dengan Cabang Olahraga (cabor) makin panas. Pengurus cabor taekwondo mengklaim pengelolaan anggaran tidak transparan.
Ketua Pengprov TI Jateng, Alex Harjanto menekankan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat Provinsi Jateng patut mengaudit ulang penggunaan dana hibah KONI Jateng tahun 2023.
Terutama dana yang disalurkan untuk cabang olahraga. Pasalnya dalam penyaluran dana ke cabor KONI Jateng tidak transparan.
"Model ini dilakukan KONI Jateng dalam penyaluran dana ke sejumlah cabor. Pengurus cabor tidak berani mengungkapkan masalah ini karena sebagian besar mereka masuk jajaran pengurus KONI Jateng," ungkap Alex.
Menurutnya sistem penyaluran dana hibah ke cabor yang tidak transparan membuat prestasi Jateng merosot tajam pada PON Papua 2021.
Apalagi Alex mendapat informasi dari internal KONI Jateng bahwa dana hibah menyisakan silpa hingga Rp 5 miliar lebih dari dana hibah tahun lalu sebesar Rp 85 miliar.
"Kalau benar ada dana silpa, berarti manajemen keuangan di KONI Jateng untuk pembinaan olahraga sangat buruk. Kalau pengajuan kebutuhan pelatda kami dipenuhi tentu tidak terjadi silpa," ujarnya.
Menurut Alex dana silpa ini akal-akalan pengurus KONI saja supaya bisa dimanfaatkan hal lain.
Dia sangat kecewa lantaran cabor yang dibidaninya harus mengeluarkan anggaran sendiri untuk membiayai pemusatan latihan daerah (Pelatda). Tak tanggung-tanggung dana Rp1,2 miliar digelontorkan. Tapi, tidak diganti penuh oleh KONI Jateng.