Nusantaratv.com - Kompetisi Liga 1 2022/2023 hingga hari Jumat (4/11) belum terlaksana kembali. Seharusnya, pertandingan pekan 16 dilaksanakan pada minggu ini. Hanya saja, sejak pekan ke-11 berlangsung, tragedi Kanjuruhan terjadi awal bulan Oktober lalu yang menyebabkan kompetisi terpaksa dihentikan sementara.
Beberapa tim diliburkan karena waktu pelaksanaan kembalinya kompetisi belum ada kabar pasti. Bali United selama satu bulan terakhir tetap melakoni program latihan dengan diselingi beberapa kali hari libur.
Program latihan fisik, teknik dan taktik tetap berjalan. Pelatih kepala Bali United, Stefano Cugurra menuturkan bila tim terus melakoni latihan guna menjaga kondisi fisik skuad asuhannya. Skuad Serdadu Tridatu pun hanya menunggu kabar dari federasi kapan kompetisi pekan 12 bisa terlaksana.
"Tim sampai hari ini hanya menunggu surat resmi dari PSSI. Pastinya kami ingin segera kompetisi dilaksanakan kembali. Pelatih, pemain dan official Bali United tidak libur dan tetap menjalani latihan," ungkap Coach Teco.
Situasi saat ini membawa pada suasana kompetisi yang hampir mirip dengan masa-masa pandemi kali lalu. Hanya bedanya, jika pandemi adalah isu kesehatan yang menjangkau seluruh dunia, pada kali ini, tragedi Kanjuruhan menjadi isu olahraga yang melukai kompetisi sepak bola di Indonesia.
Saat itu Bali United baru melakoni tiga pekan di musim Liga 1 2020 sebelum akhirnya Pemerintah memutuskan untuk menghentikan jalannya kompetisi pada pertengahan bulan Maret 2020.
Sepanjang itu, tarik ulur kepastian lanjut atau tidaknya kompetisi menjadi kabar yang dinantikan. Hingga akhirnya kompetisi Liga 1 2020 resmi dihentikan.
Barulah pada musim 2021/2022 tepatnya pada 27 Agustus 2021 akhirnya kompetisi resmi dibuka mempertemukan Bali United dengan Persik Kediri di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Kompetisi musim itu pun bergulir tanpa penonton dan sistem pemeriksaan kesehatan yang cukup ketat mewarnai kompetisi berkonsep terpusat dalam seri tersebut.
Musim ini, ada wacana jika kompetisi ingin dilaksanakan kembali seperti kompetisi usai pandemi kali lalu. Dirancang dengan beberapa seri dengan sistem format bubble dan tanpa penonton di satu daerah.
Musim lalu, format ini dilaksanakan karena isu kesehatan, hanya musim ini jika dilaksanakan kembali tentu menuai kontroversi. Apalagi kehadiran penonton di stadion sudah menandakan kompetisi sepak bola sudah mulai normal.
Pelatih asal Brasil ini pun coba memberikan pandangan jika memang format ini kembali berlaku. Bagi pelatih kolektor tiga trofi Liga 1 ini, format bubble akan memberatkan klub kontestan terutama dalam hal financial klub.
"Saya pikir waktu main kembali dengan sistem bubble, semua tim berpeluang rugi secara financial. Mereka harus bayar hotel, makanan, sewa lapangan dan sewa bus. Terus tim akan main jauh dari dukungan suporter," imbuh Coach Teco.
Selain format bubble dan tanpa penonton, kelanjutan kompetisi akan berlangsung padat untuk mengejar berakhirnya paruh pertama di tahun ini. Terhitung jika memang akhir November Liga 1 kembali terlaksana, maka dalam satu bulan setiap klub berpotensi menjalankan 6 pertandingan.
Menarik dinantikan waktu pelaksanaan dan format kompetisi seperti apa yang akan berlangsung.