Lagu 'God Save The Queen' yang Kontroversial, Sex Pistols Kasih Penjelasan Begini

Nusantaratv.com - 09 September 2022

Sex Pistol di atas panggung pada Januari 1978. (Handout via Mirror)
Sex Pistol di atas panggung pada Januari 1978. (Handout via Mirror)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Siapa yang tidak kenal dengan Sex Pistols? Grup band punk rock asal Inggris ini terbentuk di London pada 1975.

Sex Pistols merupakan penggagas gerakan punk di Negeri Ratu Elizabeth, serta menginspirasi banyak musisi punk hingga rock alternatif. Grup band yang beranggotakan John Lydon (vokal), Steve Jones (gitar), Paul Cook (drum), dan Glen Matlock (bass) ini memiliki karier yang cukup singkat. 

Tercatat, selama dua setengah tahun dengan 4 single dan 1 studio album. Karier singkat mereka dikarenakan kontroversi band yang dibentuk oleh Steve Jones tersebut. Sex Pistols ditolak EMI untuk memproduseri album mereka (label yang telah mengontrak mereka selama 2 tahun dan memproduseri single 'Anarchy in The UK').

Akibat dari berbagai tingkah polah mereka dan penolakan konser mereka oleh promotor dan otoritas lokal. Dari 20 konser yang sudah dijadwalkan, hanya  tujuh yang terlaksana. Diketahui, nama Sex Pistols melejit usai membawakan single pertama mereka, 'God Save The Queen', di atas perahu di Sungai Thames saat peringatan Silver Jubilee Ratu Elizabeth II.

Lewat lagu yang dirilis pada 1977 ini, Sex Pistols menjadi band yang paling dimaki sekaligus dihormati pada masanya. Liriknya yang berisi kata-kata kasar serta anti-kemapanan membuat lagu tersebut sempat dilarang diputar di radio dari BBC.

Dan, hampir 45 tahun berlalu, sejak lagu itu dirilis, sang drummer Paul Cook memberikan penjelasan terkait lagu 'God Save The Queen'. "Ini harus menjadi sesuatu yang jauh lebih mengejutkan akhir-akhir ini. Ketika kami merilis 'God Save The Queen' awalnya, seperti yang dikatakan John, itu tidak benar-benar tentang menyebut Ratu bodoh," kata Paul, dilansir dari NME, Senin (30/5/2022). 

"Seperti yang Anda tahu, dalam lirik, kami tidak menyebut Ratu bodoh. John hanya mengomentari apa yang terjadi saat itu," lanjutnya.

Penulisan lagu tersebut, jelas dia, bukan berarti mereka pada masa itu membenci sang Ratu. "Seperti yang dikatakan John, Anda tidak menulis lagu seperti itu karena Anda membenci Ratu, tetapi karena Anda mencintai orang-orang Inggris, dan dia ada di sana," imbuhnya. 

Namun pada kenyataannya 'God Save The Queen' laku keras dipasaran, kendati lagu tersebut mendapat penolakan serta protes keras dari warga Inggris. Terbukti lagu tersebut terjual 150.000 eksemplar per hari pada akhir Mei dan Juni 1977.

Ya, Sex Pistols menjelma menjadi salah satu band paling kontroversial sekaligus berbahaya pada masa itu. Dan, di sisi lain, Sex Pistols juga merilis kompilasi yang terdiri dari 20 lagu terbaik dan hits dari era 1976-1978. 

Kumpulan lagu-lagu itu dibalut dalam album The Original Recordings. Di mana The Original Recordings dirilis sebagai pendamping Pistol, serial dokumenter Sex Pistols yang siap tayang di Hulu pada 31 Mei 2022. 

Karya dokumenter dari Craig Pearce dan Danny Boyle ini menceritakan tentang revolusi dari band itu. Serial Pistol ini didasarkan pada memoar 2017 gitaris sekaligus pendiri Sex Pistols, Steve Jones, Lonely Boy: Tales from a Sex Pistols.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close