Jejak Gus Dur dalam Sejarah Kelenteng Tertua Tien Kok Sie dan Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia

Nusantaratv.com - 01 Februari 2022

Kelenteng Tien Kok Sie di Solo/ist
Kelenteng Tien Kok Sie di Solo/ist

Penulis: Andi Faisal

Nusantaratv.com-Meski masa pemerintahannya terbilang singkat hanya kurang lebih dua tahun, 20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001 namun Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur meninggalkan jasa yang luar biasa besar bagi umat Khonghucu dan etnis Tionghoa. 

Karena berkat keputusan politik yang diinisiasi oleh Gus Dur, Khonghucu akhirnya resmi menjadi agama yang diakui di Indonesia.

Seiring dengan diakuinya Khonghucu sebagai agama resmi, maka tahun baru Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional. Tepat pada 9 April 2001, Gus Dur yang dikenal sebagai tokoh Islam terkemuka di Indonesia menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional.  

Tak berhenti sampai di situ, Gus Dur juga memiliki peran penting dalam perubahan nama salah satu kelenteng tertua di Indonesia yaitu Vihara Alokiteswara di Solo, Jawa Tengah. 

Di era kepemimpinan Gus Dur lah Vihara Alokiteswara resmi berganti nama menjadi Kelenteng Tien Kok Sie. 

Kelenteng Tien Kok Sie menurut situs resmi Cagar Budaya Kemendikbud, tempat ibadah bagi umat Tri Darma (Konghucu, Buddha, dan Taoisme) yang didirikan pada 1745 oleh masyarakat keturunan China yang bertempat tinggal di kompleks pecinan Pasar Gede.

Kelenteng sarat sejarah ini berdiri di lokasi yang sangat strategis yakni berada di sekitar Pasar Gede Solo dan dekat dengan Balai Kota Solo.

Sebuah sumber menyebut keberadaan Kelenteng Tien Kok Sie sejalan dengan pemindahan Keraton Solo dari Kartasura ke Desa Sala pada 1745. 

Pemerhati sejarah dari Solo, KRMT L Nuky Mahendranata Nagoro yang akrab disapa Kanjeng Nuky menceritakan sejarah Kelenteng Tien Kok Sie bermula dari warga Kampung Ketandan berinisiatif untuk menumbuhkan Bandar Pecinan di Kali Pepe.

Kala itu, Kali Pepe merupakan jalur perdagangan menuju Bengawan Solo yang merupakan jalur lalu lintas vital. Itu ditandai dengan keberadaan patung Thian Siang Sing Bo yang merupakan Dewi Laut. Diharapkan memberi keselamatan ketika berlayar dari Kali Pepe menuju Bengawan dan selanjutnya Jawa Timur dan sebaliknya.

Adapun makna dari Tien Kok Sie adalah Pemujaan kepada Tuhan.

Sebelum pandemi covid-19 melanda dunia dan Indonesia, Kelenteng Tien Kok Sie menjadi salah satu tempat sentral perayaan tahun baru Imlek. 

Namun tahun 2020 lalu pengurus Kelenteng Tien Kok Sie meniadakan ibadah dan perayaan Imlek di salah satu kelenteng tertua di Indonesia tersebut lantaran tingginya kasus covid-19 dan diberlakukannya pembatasan. 

Sama dengan tahun-tahun sebelumnya pengurus Kelenteng Tien Kok Sie juga tidak melakukan persiapan khusus. Sesuai aturan yang berlaku jumlah jemaat atau pengunjung yang dibolehkan datang ke Kelenteng Tien Kok Sie hanya 10-15 persen dari kapasitas. 


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])