Nusantaratv.com - Perusahaan otomotif Jepang, Toyota Motor Corp., terpaksa berhenti menerima pesanan model SUV Harrier.
Hal itu dikatakan juru bicara perusahaan pada Senin (25/7/2022), seperti dikutip dari Reuters. Tindakan tersebut karena produksi kendaraan tertunda akibat adanya pembatasan terkait pandemi Covid-19 dan kekurangan chip semikonduktor secara global yang masih berlangsung hingga kini.
Sebelumnya, Harian Bisnis Nikkei melaporkan, Toyota telah membatalkan sejumlah pesanan untuk kendaraan SUV (sport utility vehicle) Harrier karena gangguan produksi yang disebabkan penguncian Covid-19 di Shanghai, China.
Pelanggan diminta untuk mengalihkan pesanan mereka ke Harrier yang lebih baru yang dijadwalkan akan dirilis pada September, kata laporan itu. Juru bicara Toyota tidak mengomentari rencana tersebut, namun mengatakan pelanggan dan diler bisa berkomunikasi secara pribadi dalam melakukan pembelian kendaraan alternatif.
Baca Juga: Toyota Recall Kendaraan Listrik Pertama yang Diproduksi Massal Kurang dari Dua Bulan Usai Peluncuran
Toyota sedang mempertimbangkan kemungkinan dilernya menutupi perbedaan harga, karena model yang lebih baru kemungkinan akan dipatok lebih mahal 100.000 yen atau sekitar Rp10,9 juta, menurut laporan Nikkei.
Produsen mobil tidak mengungkapkan harga maupun peningkatan model yang lebih baru. Ini diyakini pertama kalinya pesanan yang diterima Toyota dibatalkan karena masalah di pabrikan mobil, kata laporan itu, mengutip beberapa diler yang tidak disebutkan namanya.
Menurut Asosiasi Dealer Mobil Jepang, sekitar 74.000 unit SUV Harrier dijual di dalam negeri pada tahun lalu. Laporan itu muncul ketika Toyota berjuang untuk mengabaikan dampak penguncian terkait Covid-19 dan kekurangan chip semikonduktor, yang telah membebani rantai pasokannya dan memaksanya untuk mengurangi produksi kendaraan.
Pekan lalu, Toyota mengatakan, rencana produksi global untuk Agustus akan diturunkan sebesar 18 persen dari apa yang telah diberitahukan kepada pemasoknya di awal tahun. Toyota mengatakan awal bulan ini terpaksa berhenti menerima pesanan SUV Land Cruiser karena pesanan melebihi kapasitas produksinya.