Nusantaratv.com - Produsen mobil terbesar di dunia, Toyota, mengumumkan rencana mereka menginvestasikan US$3,4 miliar atau setara Rp47,8 triliun untuk membangun pabrik baterai mobil listrik di Amerika Serikat (AS).
Investasi selama 10 tahun itu merupakan bagian dari proyek yang diumumkan bulan lalu oleh Toyota untuk menggelontorkan US$13,1 miliar (Rp184,5 triliun) ke dalam pengembangan dan pasokan baterai untuk kendaraan listrik karena ambisi untuk membuat seluruh produksi kendaraan netral karbon.
"Komitmen Toyota untuk elektrifikasi adalah tentang mencapai keberlanjutan jangka panjang bagi lingkungan, pekerjaan di Amerika, dan konsumen," kata Ted Ogawa, Chief Executive Officer (CEO) di Toyota Motor North America, dikutip dari AFP, Selasa (19/10/2021).
Namun, Toyota tidak merinci lebih lanjut terkait lokasi maupun kapasitas produksi pabrik tersebut. Mereka mengatakan akan mendirikan perusahaan baru untuk proyek di negara Paman Sam itu.
Baca Juga: Krisis Chip Semikonduktor, Penjualan Toyota Anjlok di China Pada September
Pada Juni lalu, Toyota mengatakan akan membuat produksinya netral karbon mulai 2035, menggantikan tanggal target sebelumnya pada 2050. Toyota adalah pelopor kendaraan hybrid serta mobil yang menggunakan bahan bakar hidrogen. Perusahaan juga ingin meningkatkan pengembangan mobil listrik bertenaga baterai.
Tahun lalu, mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga menetapkan tenggat waktu 2050 bagi ekonomi terbesar ketiga di dunia itu untuk menjadi netral karbon, yang secara signifikan memperkuat komitmen negara itu terhadap perubahan iklim.
Negara ini telah berjuang untuk mengurangi emisi karbon setelah mematikan reaktor nuklir menyusul kehancurannya pada 2011 di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.