Nusantaratv.com - Bijaklah dalam menggunakan media sosial (medsos) agar tidak terjerumus dalam pencemaran nama baik. Tesla, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), menggugat seorang konsumen di China dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Dikutip dari Hindustan Times, Kamis (30/9/2021), kasus ini bermula dari kekecewaan pria asal China bernama Han Chao sebagai pemilik Tesla Model S sejak Juni 2019.
Dia mengaku mobil listriknya itu mogok ketika dikendarai tiga bulan setelah pembelian. Chao kemudian mengklaim jika dirinya meminta Tesla untuk mengganti kendaraan tersebut, tetapi perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu memberitahukan hanya bagian yang rusak saja yang akan diganti.
Namun, saat dirinya membawa mobil ke bengkel non-Tesla, Chao diberitahukan ternyata panel sisi belakang mobil listriknya telah dipotong dan dilas. Artinya, kendaraan listrik ini sebelumnya mungkin sudah pernah mengalami kecelakaan.
Baca Juga: Januari-September 2021, Produksi Tesla Shanghai Diperkirakan Tembus 300 Ribu Unit
Chao lantas menggugat Tesla China atas penipuan penjualan dan keputusan awal memerintahkan perusahaan untuk membayarnya 1 juta yuan atau sekitar Rp2,2 miliar. Kendati tidak diberitahukan mengenai hasil apakah Tesla membayar kompensasi tersebut, Tesla China ternyata kurang menyetujui unggahan Chao di media sosial.
Sebelumnya, Chao menyerang Tesla menggunakan istilah-istilah seperti 'rubbish Tesla" dan 'such a quack' pada akun media sosial pribadinya. The South China Morning Post (SCMP) melaporkan Tesla China mengeluarkan pernyataan terkait masalah ini.
"Chao telah menyebarkan kata-katanya melalui serangkaian tindakan online dan offline yang mengarah ke publik untuk memiliki kesan negatif terhadap Tesla dan menyebabkan kerusakan pada reputasi perusahaan," demikian bunyi pernyataan Tesla.