Nusantaratv.com - Suzuki Motor sedang menggarap mobil listrik murah. Model pertamanya itu ditargetkan meluncur pada 2025.
Suzuki dikabarkan akan mendapatkan subsidi dari pemerintah Jepang untuk kendaraan listrik yang diproduksinya itu, seperti dikutip dari Freemalaysiatoday, Selasa (30/11/2021).
Presiden Suzuki Toshihiro menyebutkan harga mobil listrik mungil itu akan berada di kisaran harga 1 juta yen atau sekitar Rp125 jutaan. "Jika Anda menawarkan kei car (minicar) kepada konsumen, penting untuk harganya dikisaran 1 juta yen," kata Toshihiro.
"Kami berniat memperkenalkannya pada 2025," lanjutnya.
Peluncuran produk mobil listrik murah ini juga sejalan dengan aliansi Suzuki bersama Toyota. Mobil ini akan bersaing dengan mobil listrik murah dari Nissan dan Mitsubishi yang rencananya akan diluncurkan pada 2022 dengan harga sekitar 2 juta yen (Rp251 jutaan).
"Saya tidak dapat menyangkal jika kami memang tertinggal dari pesaing, tetapi pengembangan infrastruktur dan pembuatan produk (berkualitas) yang dapat diterima oleh pelanggan juga saat dibutuhkan," tambah Toshihiro.
Terkait persaingan mobil listrik dengan merek China yang menyasar pasar global, Toshihiro mengatakan pihaknya mampu berkompetisi melawan mobil listrik buatan China dengan menjanjikan mobil yang berkualitas dengan harga sangat terjangkau.
"Kami masih belum yakin apakah mereka akan mengambil alih pasar. Berdasarkan reliabilitas baterai dan faktor lainnya, saya tidak berpikir mereka akan dapat dikendarai di Jepang seperti sekarang," ungkapnya.
Diketahui, hingga kini baterai memegang peran utama terhadap penetapan harga mobil listrik. Ketika ditanya terkait kerjasama dengan Toyota tentang pengembangan baterai, Suzuki masih enggan berkomentar.
Mereka menjelaskan jika baterai suzuki saat ini belum dalam tahap standardisasi. "Kuncinya adalah apakah Anda dapat membuat produk menggunakan bahan ringan dengan biaya serendah mungkin," jelas Toshihiro.
Suzuki juga akan bekerja sama dengan Toyota guna menurunkan biaya dalam mengembangkan teknologi untuk kendaraan komersial. "Ini adalah era perubahan yang besar, sehingga memungkinkan untuk kerjasama dengan perusahaan lain. Pintu kami selalu terbuka itu," tukas Toshihiro.