Produsen Mobil Listrik China Nio Niat Garap Paket Baterai yang Dikembangkan Sendiri pada 2024

Nusantaratv.com - 11 Juni 2022

Ilustrasi kendaraan produksi produsen mobil listrik China Nio. (Reuters)
Ilustrasi kendaraan produksi produsen mobil listrik China Nio. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Produsen mobil listrik China, Nio bakal mulai membuat paket baterai tegangan tinggi yang telah dikembangkan sendiri pada 2024.

Langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan profitabilitas dan daya saing untuk menghadapi pesaing seperti Tesla. Nio berencana memulai memproduksi paket baterai 800 volt pada paruh kedua tahun 2024, kata Ketua William Li kepada analis melalui sambungan telepon, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (11/6/2022).

Sebagian besar kendaraan listrik beroperasi dengan baterai 400 volt sementara mobil listrik Porsche Taycan ditenagai oleh paket baterai lithium-ion 800 volt, yang mengisi ulang lebih cepat.

Li mengatakan Nio juga berencana menggunakan kombinasi baterai yang diproduksi sendiri dan bersumber dari luar dalam jangka panjang, sebuah rencana yang mirip dengan Tesla. Dia menambahkan Nio berencana menggunakan paket baterai yang diproduksi sendiri untuk merek pasar massal barunya, yang diharapkan siap dijual pada paruh kedua tahun 2024. 

"Model-model baru ini diperkirakan akan dihargai sekitar 200.000 hingga 300.000 yuan (Rp435,6 juta-Rp653,5 juta)," ujar Li.

Nio mengatakan biaya baterai akan meningkat pada kuartal kedua setelah pembaruan pada April dari perjanjian dengan pemasok baterai tunggal CATL. Perusahaan mengungkapkan kerugian bersihnya menyempit menjadi 1,8 miliar yuan pada kuartal pertama dari 4,9 miliar tahun sebelumnya.

Namun, Nio memperkirakan pengiriman pada kuartal yang berakhir 30 Juni antara 23.000 dan 25.000 kendaraan, turun dari 25.768 pada kuartal pertama, yang mencerminkan penurunan umum produksi oleh pembuat mobil besar sebagai akibat dari penguncian Covid-19 selama dua bulan di Shanghai. 

Saham Nio yang terdaftar di Amerika Serikat (AS), yang ditutup turun 7,7 persen pada Kamis (9/6/2022), telah kehilangan 44 persen nilainya sepanjang tahun ini.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close