Nusantaratv.com - Produsen mobil ternama asal Amerika serikat (AS), Ford dan General Motors (GM) sangat terpukul akibat krisis chip semikonduktor global.
Kondisi tersebut membuat proses produksi terhambat dan mempengaruhi pendapatan mereka saat ini, seperti dikutip dari Carscoops, Jumat (29/10/2021).
Ford melaporkan pendapatan mereka di kuartal ketiga (Q3) 2021 hanya menghasilkan sekitar US$1,8 miliar dari laba bersih dengan pendapatan US$35,7 miliar.
Dengan pencapaian seperti itu, pada kuartal ketiga tahun ini Ford mengalami penurunan sebanyak 5 persen dari US$37,5 miliar pendapatan yang dilaporkan pada kuartal ketiga 2020.
Selain itu, pendapatan Ford yang disesuaikan sebelum bunga dan pajak adalah US$3 miliar selama periode Juli-September dan angka itu turun dari yang sebelumnya mencapai US$3,7 miliar selama kuartal ketiga 2020.
Baca Juga: Sokong Halewood Inggris Rakit Komponen Mobil Listrik, Ford Gelontorkan Rp4,2 Triliun
Sedangkan General Motors memperoleh laba bersih sekitar US$2,4 miliar selama kuartal ketiga, angka itu dilaporkan turun sebanyak 25 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
GM juga melaporkan mereka memiliki jumlah penjualan yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu, tepatnya mereka hanya menjual 27 persen lebih sedikit selama kuartal tersebut.
"Kuartal ini menantang karena tekanan semikonduktor yang terus berlanjut. Tetapi juga mencakup hasil yang sangat kuat dari GM Financial, penyelesaian biaya penarikan yang kami capai dengan pemasok dan mitra JV kami yang terhormat dan LG Electronics, dan (300 juta dolar AS) pendapatan ekuitas dari usaha patungan di China," kata Kepala Eksekutif GM, Mary Barra dalam pernyataannya.
Terkait hal ini, GM harus mengeluarkan biaya sebanyak US$1,9 miliar bersama dengan LG untuk menutupi biaya penarikan kembali (recall) kendaraan listrik Chevrolet Bolt.