Nusantaratv.com - Kehadiran Hyundai Ioniq 6 menambah persaingan kendaraan listrik terutama soal efisiensi energi yang dihasilkan.
Mobil listrik dari raksasa otomotif Korea Selatan (Korsel) itu diklaim menjadi yang paling efisien di dunia saat ini. Dikutip dari The Korea Herald, Senin (18/7/2022), kendaran listrik Hyundai Ioniq 6 yang melakukan debut globalnya di Busan Motor Show pada Kamis (14/7/2022), memiliki efisiensi energi 6 kilometer per kilowatt-jam, yang membuatnya tertinggi di antara kendaraan listrik di seluruh dunia.
Dengan adanya Platform Modular Global Listrik (E-GMP), platform eksklusif kendaraan listrik pertama dari Hyundai Motor Group, yang didesain khusus berakibat pada efisiensi biaya dan jaminan kualitas mobil listrik tersebut. Begitu juga dengan baterai dan sistem kontrol daya yang desain aerodinamis sebagai faktor yang paling penting untuk meningkatkan efisiensi energi.
Hyundai Ioniq 6 memiliki koefisien drag ultra rendah hanya 0,21, dibantu oleh low noise, flap udara aktif di depan, pengurang celah roda dan kaca spion samping digital opsional, menurut Hyundai.
Menurunkan koefisien hambatan sebesar 0,01 memiliki efek meningkatkan kapasitas baterai sebesar 1,1 kWh sekaligus mengurangi harga paket baterai sebesar US$20, menurut perusahaan riset pasar BloombergNEF.
Hyundai akan mulai menerima preorder untuk Hyundai Ioniq 6 mulai 28 Juli, dengan peluncuran resmi yang direncanakan pada September. Debutnya di Amerika Serikat (AS) diharapkan akan dilakukan pada paruh pertama tahun depan.
Saat ini, kendaraan listrik paling hemat energi di pasaran adalah Tesla Model 3 Standard RWD dengan efisiensi energi 5,7 km per kWh. Kendaraan listrik lainnya jauh di belakang, yakni Mercedes-Benz EQA dan EQS, di mana masing-masing berada pada 4,0 km per kWh dan 3,8 km per kWh, sementara BMW i4 dan iX3 memiliki efisiensi masing-masing 4,6 km per kWh dan 4,1 km per kWh.
Kendati jarak tempuh yang jauh dengan sekali pengisian daya masih dianggap sebagai kunci daya saing di pasar kendaraan listrik, namun pejabat industri mengatakan mulai saat ini persaingan akan beralih ke efisiensi energi.
Hal tersebut karena produsen baterai kini sama-sama telah mampu memproduksi baterai berspesifikasi tinggi, yang berarti tanggung jawab ada pada produsen mobil untuk mengetahui cara menggunakannya agar menjadi lebih hemat energi.
Untuk melakukannya, produsen mobil berfokus pada peningkatan daya saing dalam efisiensi energi baterai bersama dengan pembuat baterai, kata orang dalam industri. "Karena ada keterbatasan dalam meningkatkan kapasitas baterai akibat biaya dan kendala fisik, mobil dengan efisiensi yang lebih tinggi akan memiliki keunggulan kompetitif atas saingannya," kata salah satu pejabat dari produsen mobil lokal.