Nusantaratv.com - Sebagian besar orang bersemangat bicara mengenai perubahan iklim. Tapi, tidak semua orang wajib mengendarai kendaraan listrik baterai sebagai sarana untuk memerangi perubahan iklim.
Hal itu dikatakan Kepala Ilmuwan Toyota Motor Corp Gill Pratt di acara 'Reuters Events Automotive Summit', pada Kamis (21/10/2021).
"Toyota percaya pada 'keragaman drivetrains' untuk memberi pelanggan alat yang berbeda untuk mengurangi CO2," kata Pratt.
"Bukan tugas kami untuk memprediksi solusi mana yang terbaik atau hanya mengatakan ini akan berhasil," lanjutnya dalam diskusi tentang kendaraan listrik, dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Toyota Kucurkan Rp47,8 Triliun untuk Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di AS
Dia menambahkan insentif pemerintah harus ditujukan untuk mengurangi emisi karbon, bukan teknologi mobil mana yang merupakan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Hal ini disampaikan Pratt dalam konteks usulan pembatasan kendaraan mesin pembakaran internal (ICE), termasuk kendaraan hybrid, sebagai sarana untuk menuju netralitas karbon.