Nusantaratv.com - China secara global memuncaki penjualan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) selama tujuh tahun berturut-turut pada 2021.
Hal itu terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi dan tekanan pada rantai pasokan, menurut data resmi pada Rabu (13/1/2022), seperti dikutip dari Xinhua. Penjualan NEV di Negeri Tirai Bambu itu mencapai 3,52 juta unit tahun lalu, menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China.
"Sektor NEV China mempertahankan momentum pertumbuhan yang baik dalam produksi dan penjualan tahun lalu," kata Fu Bingfeng, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM).
Dia juga menekankan pentingnya penjualan NEV yang kuat guna mendukung permintaan pasar mobil China.
Ekspor NEV di China, secara khususnya, mencatat performa yang kuat tahun lalu, dengan mengekspor 310.000 unit. Lonjakan penjualan NEV terjadi menyusul perbaikan infrastruktur pendukung secara bertahap di China.
Hingga akhir 2021, China telah membangun 75.000 stasiun pengisian daya, serta 2,62 juta tiang pengisian daya, dan 1.298 stasiun penggantian baterai. Namun, sektor NEV China masih menghadapi tekanan dari pesaing internasional dan tantangan untuk menstabilkan rantai industri dan pasokannya, kata Guo Shougang, seorang pejabat MIIT.
Guo mendesak pihak berwenang setempat untuk meluncurkan kebijakan yang lebih preferensial untuk parkir dan pengisian daya NEV, serta meningkatkan kebijakan pembelian mobil sehingga dapat menciptakan lingkungan yang baik guna meningkatkan penjualan NEV.
Dia menambahkan kementerian akan meningkatkan upaya untuk membangun lebih banyak fasilitas pengisian baterai pada 2022.
Pada Rabu (12/1/2022), data menunjukkan produksi dan penjualan mobil China masing-masing naik 3,4 persen dan 3,8 persen pada 2021 dari tahun lalu, mengakhiri penurunan selama tiga tahun berturut-turut.