Catat! Mulai 1 Februari, Daimler AG Ganti Nama Jadi Mercedes-Benz

Nusantaratv.com - 29 Januari 2022

Ilustrasi Mercedes-Benz. (Istimewa)
Ilustrasi Mercedes-Benz. (Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Daimler AG secara resmi akan berganti nama menjadi Mercedes-Benz Group AG pada Selasa, 1 Februari 2022.

Perubahan nama tersebut merupakan langkah yang diharapkan grup otomotif itu akan membuka nilai pemegang saham untuk perusahaan. Dikutip dari Reuters, Sabtu (29/1/2022), perubahan nama itu juga yang terbaru dalam serangkaian perombakan struktural untuk produsen mobil yang memulai debutnya sebagai Daimler-Benz AG pada 1926. 

Merek Mercedes-Benz sendiri secara resmi diadopsi oleh Daimler AG pada 1902. "Kami memiliki peluang nyata untuk meningkatkan banyak," kata Chief Executive Officer (CEO) Ola Kaellenius.

Kendati demikian, dia tidak menyebutkan target penilaian spesifik untuk perusahaan yang kini bernilai hanya di bawah €77 miliar (US$85,7 miliar).

Saham Daimler Truck AG, yang dipisahkan dari Mercedes-Benz yang baru diresmikan Desember lalu, telah naik sedikit sejak debut pasar mereka untuk diperdagangkan pada €32,23 pada Jumat (28/1/2022). 

Saham Mercedes-Benz, pada level tertingginya sejak 2015 pada November 2021, mencapai €74,25 pada hari pemisahan, tetapi trennya sedikit lebih rendah sejak diperdagangkan pada €71,15.

"Investor dapat mulai melihat Mercedes sebagai tipe Lucid Motors atau Tesla dan mulai memberikannya beberapa EV (electric vehicle)," kata analis mobil Eropa di RBC Capital Markets Tom Narayan.

"Tapi Lucid dan Tesla harus memulai dari 100 persen kendaraan listrik. Untuk Mercedes, Anda harus mengubah bisnis ICE (mesin pembakaran internal) yang ada menjadi EV. Itu mungkin batasan seberapa jauh kelipatannya bisa berjalan dalam waktu dekat," lanjutnya.

Daniel Schwarz, direktur manajemen di Stifel, mengatakan valuasi mencerminkan pandangan bila merek-merek Jerman bersikap defensif, dipaksa untuk melindungi pangsa pasar mereka.

"Penilaian Tesla didasarkan pada asumsi bahwa Tesla akan memenangkan pangsa pasar dari pabrikan Jerman, yang tidak memiliki potensi pertumbuhan pendapatan yang sebanding," tukasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close