Anggota Parlemen Uni Eropa Kembali Larang Mobil Berbahan Bakar Fosil

Nusantaratv.com - 09 Juni 2022

Ilustrasi kendaraan listrik. (Carfax)
Ilustrasi kendaraan listrik. (Carfax)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Anggota Parlemen Eropa memilih mendukung larangan Uni Eropa (UE) terkait mobil berbahan bakar fosil mulai 2035. 

Hal ini sekaligus mempercepat peralihan Eropa ke kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Dikutip dari Reuters, Kamis (9/6/2022), pemungutan suara dalam parlemen yang dilaksanakan pada Rabu (8/6/2022) itu, mendukung pilar utama dari rencana Uni Eropa untuk mengurangi emisi sekitar 55 persen pada 2030, dari tingkat tahun 1990.

Ada pun upaya oleh sejumlah anggota parlemen untuk melemahkan target pengurangan CO2 sebanyak 90 persen pada 2035 ditolak. Undang-Undang (UU) itu belum final. Pemungutan suara juga menegaskan posisi parlemen untuk negosiasi mendatang dengan negara-negara Uni Eropa mengenai finalisasi UU itu.

Tujuannya adalah untuk mempercepat peralihan Eropa ke kendaraan listrik dan mendorong pembuat mobil untuk berinvestasi besar-besaran dalam elektrifikasi, dibantu oleh UU Uni Eropa lainnya yang akan mewajibkan negara-negara untuk memasang jutaan pengisi daya kendaraan.

"Membeli dan mengendarai mobil tanpa emisi akan menjadi lebih murah bagi konsumen," kata ketua perunding parlemen mengenai kebijakan tersebut, Jan Huitema.

Baca Juga: General Motors Pangkas Harga Kendaraan Listrik Chevrolet Bolt hingga 18 Persen

Produsen mobil termasuk Ford dan Volvo secara terbuka mendukung rencana Uni Eropa untuk menghentikan penjualan mobil bermesin bakar pada 2035, sementara yang lain, termasuk Volkswagen, bertujuan untuk berhenti menjual mobil bermesin bakar di Eropa pada tahun tersebut.

Namun, email yang dilihat Reuters menunjukkan kelompok industri termasuk asosiasi mobil Jerman VDA melobi anggota parlemen untuk menolak target 2035, yang menurut mereka aturan terkait bahan bakar alternatif rendah karbon dan terlalu dini untuk kendaraan listrik, mengingat peluncuran infrastruktur pengisian daya yang tidak pasti.

"Posisi kami transparan. Ini adalah misi kami untuk mengembangkan solusi terbaik dengan semua orang yang terlibat," kata juru bicara VDA.

Mobil listrik dan kendaraan plug-in hybrid merupakan 18 persen dari mobil penumpang baru yang dijual di Uni Eropa tahun lalu, meskipun penjualan mobil secara keseluruhan turun di tahun ini di tengah kekurangan chip semikonduktor, menurut Asosiasi Produsen Mobil Eropa.

Transportasi menghasilkan seperempat dari emisi pemanasan planet Eropa, dan gas rumah kaca dari sektor ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, mengancam upaya untuk mencegah tingkat perubahan iklim yang berbahaya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close