Warga AS Dilarang ke Prancis dan Yordania, Kenapa?

Nusantaratv.com - 07 Desember 2021

Amerika Serikat belum memperpanjang pembatasan perjalanan ke Afsel. (Daily Breeze)
Amerika Serikat belum memperpanjang pembatasan perjalanan ke Afsel. (Daily Breeze)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pada Senin (6/12/2021) menyarankan warga AS agar tidak bepergian ke Prancis, Yordania, Portugal, dan Tanzania.

Hal tersebut terkait dengan kekhawatiran Covid-19, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/12/2021). CDC saat ini mencantumkan 83 tujuan di klasifikasi 'Level 4: Sangat Tinggi'. Pada awal pekan ini, CDC juga menambahkan Andorra, Siprus, dan Liechtenstein ke tingkat penasihat perjalanan tertinggi.

Prancis mengungkapkan akan menutup klub malam menjelang Natal dan memperketat langkah-langkah jarak sosial sebagai tanggapan terhadap varian Omicron yang muncul dari virus corona, tetapi tidak perlu ada penguncian atau jam malam baru.

Perdana Menteri (PM) Jean Castex mengatakan gelombang kelima pandemi melonjak, tetapi dengan 52 juta orang saat ini yang telah divaksinasi, hampir 90 persen dari mereka yang memenuhi syarat, situasinya lebih baik dibandingkan wabah sebelumnya.

Negara Paman Sam memberlakukan aturan baru, efektif mulai Senin (6/12/2021), yang mewajibkan pelancong udara internasional yang tiba di AS untuk mendapatkan tes Covid-19 negatif dalam satu hari perjalanan.

Di bawah aturan sebelumnya, pelancong udara internasional yang divaksinasi dapat menunjukkan hasil tes negatif yang diperoleh dalam waktu tiga hari sejak hari keberangkatan mereka.

Kepada Reuters, sejumlah pejabat maskapai mengatakan ada masa tenggang tiga hari untuk memungkinkan beberapa pelancong kembali ke AS dengan tes yang dilakukan dalam 24 jam.

Seorang juru bicara CDC menolak untuk mengkonfirmasi hal itu. Namun, dia mengatakan CDC menerapkan beberapa kebijaksanaan penegakan karena persyaratan ini diberlakukan.

Efektif 29 November, Gedung Putih melarang hampir semua warga negara asing memasuki AS dari delapan negara Afrika Selatan (Afsel) karena kekhawatiran penyebaran varian Omicron. Tetapi AS belum memperpanjang pembatasan perjalanan tersebut ke negara, tempat varian baru telah ditemukan.

Di sisi lain, Prancis mengatakan pada Senin (6/12/2021) jika pihaknya telah mengidentifikasi 25 kasus positif varian Omicron. Pada Senin (6/12/2021), juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pembatasan perjalanan Afrika sedang dievaluasi dan dibahas setiap hari.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close