"Narkoba ini adalah masalah. Bapak Presiden pun pernah mengatakan bahwa Negara kita sedang darurat narkoba. Negara kita mengharapkan aset bangsa yang otaknya cerdas, fisiknya kuat dan mentalnya bagus. Akan tetapi, sebab narkoba itu semua menurun indikatornya," tambahnya.
Ni Wayan menjelaskan bahwa BNN menggunakan 3 strategi. Pertama dengan sistem Hard Power. Misalnya penangkapan dsb. Kemudian ada Soft Power. Contohnya dengan seminar sosialisasi. Ketiga dengan kegiatan Smart Power, yaitu lewat jaringan IT atau sosialisasi media sosial.
Itu semua Dasar Hukumnya adalah Inpress yang harus dilaksanakan oleh Kementrian-Lembaga untuk melakukan rencana aksi menindaklanjuti gerakan anti-narkoba. Mari kita semua berperan untuk melawan bahaya narkoba.
"Untuk adik-adik semua juga diharapkan jika mengetahui di lingkungan kita ada orang terindikasi Narkoba, segera laporkan ke pihak kami. Agar segera bisa direhabilitasi Karena kami mendahulukan soft power dari Hard Power," himbau Ni Wayan.
Sementara, Indah Nurhayati selaku Sekjen GANN bersyukur telah terselenggaranya acara penyuluhan ini jadi segala pihak yang terkait dapat bersinergi dengan para pengajar.
"Dengan literasi melalui konten untuk para anak muda kini dapat terselami dengan mudah. Harapannya sangat besar untuk kami bisa sama-sama bergandeng tangan disemua kalangan masyarakat, warga, bahkan instansi, guru-guru, pemerintah setempat sekalipun untuk ikutbandil menyelamatkan generasi bangsa," pungkas Indah.