Ukraina: Rusia Andalkan Wajib Militer dan Tentara Bayaran

Nusantaratv.com - 12 Maret 2022

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. ( president.gov.ua)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. ( president.gov.ua)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Presiden Volodymyr Zelenskyy Jumat (11/3/2022) menyatakan Ukraina telah mencapai titik balik strategis dalam perjuangan melawan Rusia.

Dia menyebut Rusia mengandalkan wajib militer, cadangan dan tentara bayaran Suriah untuk membantu kekuatan invasi ke negaranya. Dalam pidato yang disiarkan televisi setiap hari di Kiev, Zelenskyy meminta masyarakat internasional untuk meningkatkan tekanan sanksi terhadap Rusia jika tidak mundur.

"Tidak mungkin untuk mengatakan berapa hari kita masih harus membebaskan tanah Ukraina. Tapi kami bisa mengatakan kami akan melakukannya. Karena kita sudah mencapai titik balik yang strategis," ujar Zelenskyy, dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (12/3/2022).

Dia menegaskan Ukraina sedang memerangi musuh. "Mereka mengumpulkan tentara cadangan dan wajib militer dari seluruh Rusia untuk melemparkan mereka ke dalam neraka perang, yang datang dengan ide membawa tentara bayaran untuk melawan rakyat kita. Preman dari Suriah," ungkapnya.

Sebelumnya pada Jumat (11/3/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin memberi lampu hijau untuk pengerahan hingga 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah, menggandakan invasi yang Barat katakan telah kehilangan momentum.

Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan langkah itu merupakan tanda kelemahan tentara Rusia. "Di mana tentara Rusia yang kuat jika mereka tidak bisa bertahan tanpa orang Suriah? Jika mereka ingin kami juga membunuh 16.000 warga Suriah - biarkan mereka datang," tukas Arestovych pada briefing yang disiarkan televisi.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close