Nusantaratv.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (11/3/2022) memberi lampu hijau untuk mendatangkan ribuan pejuang dari Timur Tengah guna berperang melawan Ukraina.
Pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan ada 16.000 sukarelawan di Timur Tengah yang siap datang untuk berperang dengan pasukan dukungan Rusia di wilayah Donbass yang memisahkan diri di Ukraina timur.
"Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbass, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik," ujar Putin, dikutip dari Reuters, Sabtu (12/3/2022).
Shoigu juga mengusulkan agar rudal Javelin dan Stinger buatan Barat yang ditangkap tentara Rusia di Ukraina harus diserahkan kepada pasukan Donbass. "Mengenai pengiriman senjata, terutama senjata buatan Barat yang jatuh ke tangan tentara Rusia, tentu saja saya mendukung kemungkinan memberikannya kepada unit militer republik rakyat Lugansk dan Donetsk," tegas Putin.
"Tolong lakukan ini," perintahnya kepada Shoigu.
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari segera setelah Putin mengakui wilayah yang memisahkan diri yakni Lugansk dan Donetsk sebagai negara merdeka, yang dikecam secara internasional sebagai tindakan ilegal.
Rusia mengatakan operasi militer khusus di Ukraina merupakan tanggapan paksa terhadap apa yang disebutnya genosida oleh Ukraina terhadap penutur bahasa Rusia di timur negara itu, sebuah dalih yang ditolak oleh Kiev dan Barat sebagai propaganda perang tak berdasar.
Shoigu mengungkapkan militer Rusia berencana memperkuat perbatasan Baratnya setelah ada peningkatan unit militer Barat di perbatasan Rusia.