Nusantaratv.com-Calon wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut satu, Hendrar Prihadi atau Hendi melontarkan sindiran 'pedas' kepada cawagub nomor urut dua, Taj Yasin Maimoen. Hendi mengatakan kepada Gus Yasin jangan sampai berhalusinasi karena tidak mengimplementasi dengan baik program yang digagasnya.
Momen itu terjadi saat sesi tanya jawab antar cawagub pada debat ketiga atau debat terakhir Pilkada Jawa Tengah, Rabu (20/11/2024) malam.
Perdebatan dibuka dengan pertanyaan dari panelis untuk Hendi terkait strategi dan upayanya bersama cagub Andika Perkasa agar kebudayaan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
Menjawab pertanyaan tersebut Hendi mengatakan bahwa pendiri bangsa kita Bung Karno pernah meletakkan sebuah dasar yang luar biasa untuk Republik Indonesia.
"Namanya gotong-royong hasil dari memeras Pancasila menjadi tiga sila kemudian satu sila itulah gotong-royong. Problematiknya hari ini terkadang kita lihat di sekeliling kita banyak masyarakat yang lebih menonjolkan individualisme mementingkan kelompok, mementingkan agamanya, mementingkan sukunya masing-masing," kata Hendi.
"Maka pasangan Andika-Hendi akan terus menggelorakan gotong-royong," imbuhnya.
Hendi menyatakan jika pemerintah dan seluruh elemen bergerak bersama maka ibarat mobil akan melaju dengan kencang. Ia pun mengungkapkan berkat semangat gotong-royong Semarang pernah mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6%.
"Dalam sebuah spirit kebudayaan kami akan mengajak para seniman budayawan untuk mengadakan event-event karena kota tanpa seni dan budaya itu adalah kota kosong," ujarnya.
"Jawa Tengah ini gemah ripah loh jinawi pada saat potensi-potensi itu dibangkitkan," tukasnya.
Menanggapi jawaban Hendi, calon wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut dua, Taj Yasin atau Gus Yasin mengatakan permasalahan di nasional kita termasuk Jawa tengah adalah bergesernya minat anak muda terhadap budaya lokal
"Kami di pemerintah provinsi Jawa Tengah telah memiliki Perda Nomor 3 tahun 2024. Maka kami yang pertama akan mengajak anak-anak muda ini supaya minat terhadap budaya lokal. Kami akan memasukkan budaya lokal ke dalam kurikulum pendidikan. Kami juga akan menghidupkan sentra-sentra kebudayaan yang sudah ada seperti di Taman Budaya Raden Saleh Semarang juga Taman Sriwiedari di Solo. Kami juga akan ajak para pemuda dan pelaku budaya untuk melakukan promosi budaya lokal melalui kegiatan pameran kebudayaan taraf internasional melalui kerja sama dengan diaspora," bebernya.
"Kami juga akan mengajak para pemuda dan pelaku kebudayaan Untuk memanfaatkan cagar budaya dan kesenian daerah Mas. Seperti pabrik gula di Colomadu, ketoprak di Pati itu akan kita manfaatkan untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi kebudayaan yang ada di Jawa Tengah. Kami juga akan memastikan untuk perlindungan kebudayaan yang kemarin saya tembangkan Lir Ilir tembang dari Sunan Kalijaga kami rekomendasikan untuk diakui ke UNESCO," imbuhnya.
Mendengar tanggapan dari Gus Yasin, Hendi pun melontarkan sindiran agar Gus Yasin jangan sampai berhalusinasi.
"Gus Yasin sudah mempunyai program bagus. Terus terang. Ada beberapa program ini yang juga ada di program Andika-Hendi. Tapi itu kan baru akan. Maksud saya kalau beliau dulu 5 tahun di provinsi Jawa Tengah dengan ide yang sangat brilian ini kenapa indeks terkait pembangunan kebudayaan Jawa Tengah ini rendah cenderung turun? Mohon maaf angkanya 46,35. Jadi dalam bayangan saya ide-idenya zaman Gus Yasin itu tidak terimplementasi dengan baik," ucap Hendi.
"Kami berkomitmen dalam situasi apapun saya akan memberi masukan pada Pak Andika supaya programnya benar-benar menyentuh kemanfaatan untuk masyarakat Jawa Tengah. Jadi jangan sampai hanya berhalusinasi," pungkas Hendi.