Presiden Ukraina: 'Kami Tidak Akan Memaafkan dan Akan Menghukum Semua Orang yang Melakukan Kekejaman dalam Perang Ini'

Nusantaratv.com - 07 Maret 2022

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (Istimewa)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan pasukan Rusia di tengah meningkatnya penembakan di sejumlah kota di negara itu, bagi siapa saja yang terlibat dalam invasi ke Ukraina akan diburu dan dimintai pertanggungjawaban.

"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan menghukum semua orang yang melakukan kekejaman dalam perang ini. Di tanah kami. Kami akan menemukan setiap bajingan," kata Zelenskyy dengan nada keras pada Minggu (6/3/2022) malam waktu setempat, seperti dilaporkan UPI.

"Tidak akan ada tempat yang tenang di bumi ini untukmu. Kecuali kuburan," tegasnya.

Pidato Zelenskyy muncul di tengah meningkatnya penembakan terhadap kota-kota di Ukraina dan ribuan orang yang mengungsi ke negara-negara tetangga. Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, dalam 24 jam terakhir serangan udara dan artileri Rusia tingkat tinggi yang menargetkan situs militer dan sipil di kota Kharkiv, Mykolaiv dan Chernihiv telah diamati.

"Penembakan sangat berat di Mariupol," terang Kementerian Pertahanan Inggris, ketika para pejabat berusaha untuk mengevakuasi warga sipil.

Sejak Rusia memulai invasinya pada 24 Februari, setidaknya lebih dari 1,5 juta warga Ukraina telah meninggalkan negara itu, sedangkan 364 warga sipil tewas dan 759 lainnya terluka, menurut data Perserikatan Bangsa-Bnagsa) PBB.

Koridor kemanusiaan yang memungkinkan warga Ukraina meninggalkan negara itu dengan aman seharusnya telah didirikan setelah pertemuan antara Kiev dan Moskow pada Kamis (3/3/2022), tetapi Zelensky pada Minggu (6/3/2022) mengatakan tidak ada koridor kemanusiaan karena evakuasi terjadwal dari kota Mariupol dibatalkan untuk kedua kalinya akibat serangan Rusia.

"Kami mendengar janji akan ada koridor kemanusiaan. Tapi tidak ada koridor kemanusiaan. Alih-alih koridor kemanusiaan, mereka hanya bisa membuat pertumpahan darah," imbuh Zelenskyy.

Dia mengatakan sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang, yakni seorang pria, seorang wanita dan dua anak, tewas di Irpin oleh tembakan Rusia ketika mereka berusaha meninggalkan kota. "Seluruh keluarga. Berapa banyak keluarga seperti itu yang meninggal di Ukraina!" tambahnya.

Kota-kota di seluruh negeri telah ditembaki di mana juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov sebelumnya menyatakan mereka akan melakukan 'serangan bedah' di distrik kompleks militer di Odessa, yang berbatasan dengan Laut Hitam.

Zelenskyy telah memperingatkan masyarakat internasional jika Odessa akan diserang pada Senin (7/3/2022) meskipun ada kecaman internasional atas invasi Rusia dan sanksi selanjutnya dijatuhkan terhadap Moskow.

Dalam pidatonya pada Minggu (6/3/2022) malam waktu setempat, Zelenskyy mengkririk para politisi Barat karena tanggapan mereka yang tenang terhadap peringatannya, dan menyatakan kurangnya reaksi mereka mengilhami Rusia dengan rasa impunitas.

"Ribuan orang bekerja di sana. Ratusan ribu tinggal di dekatnya. Ini pembunuhan. Pembunuhan yang disengaja. Dan saya belum mendengar reaksi dari pemimpin dunia mana pun hari ini. Dari politisi Barat mana pun," ujarnya.

"Tidak sepatah kata pun, seolah-olah para pemimpin Barat telah bubar malam ini. Untuk hari ini. Saya setidaknya berharap besok (Senin, 7/3/2022) Anda akan menyadarinya. Bereaksi. Katakan sesuatu." ucap Zelenskyy.

Negara-negara telah membantu Ukraina dengan senjata dan bantuan kemanusiaan dan sanksi terhadap Rusia, tetapi Zelenskyy telah berulang kali mengatakan itu tidak cukup, dan mengatakan NATO sangat lemah karena tidak menetapkan zona larangan terbang di atas negara itu.

Zelenskyy mengulangi permintaannya untuk zona larangan terbang pada Minggu (6/3/2022) pagi waktu setempat setelah Vinnytsia di Ukraina barat terkena delapan rudal yang menghancurkan bandaranya.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan jika memberlakukan zona larangan terbang di atas negara itu sama saja dengan deklarasi perang.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close