Vladimir Putin Tegas, Minta Ukraina Menyerah

Nusantaratv.com - 07 Maret 2022

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Istimewa)
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Presiden Rusia Vladimir Putin bersikap tegas. Dia bersumpah untuk melanjutkan invasi hingga Ukraina menyerah. 

Upaya dialog kedua negara juga sudah dilakukan dengan mediasi dari sejumlah pihak. Namun, Negara Beruang Merah itu terus saja memborbardir sejumlah kota di Ukraina.

Dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Putin menyatakan dia siap untuk berdialog demi mengakhiri pertempuran. Sayangnya, kata Kremlin, setiap upaya untuk menarik pembicaraan menemui jalan buntu.

Kremlin juga menyatakan, penangguhan operasi khusus Moskow hanya mungkin dilakukan jika Kiev menghentikan operasi militer dan melaksanakan tuntutan yang sudah diajukan. 

Rusia sebelumnya mengatakan tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina. Namun, Rusia telah menembakkan sekitar 600 rudal hingga saat ini. Media Rusia mengatakan Putin juga berbicara melalui telepon selama hampir dua jam dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Macron mengatakan kepada Putin dia khawatir tentang kemungkinan serangan amfibi di kota pelabuhan bersejarah Ukraina, Odessa.

Di sisi lain, invasi Rusia ke Ukraina menghadapi protes anti-perang di seluruh dunia termasuk di Rusia sendiri. Menurut kelompok pemantau independen, polisi menahan lebih dari 4.600 orang, tetapi Kementerian Dalam Negeri mengatakan 3.500 demonstran telah ditahan, termasuk 1.700 orang di Moskow dan 750 di St Petersburg.

Ribuan pengunjuk rasa meneriakkan 'Tidak untuk perang!' dan 'Kamu Memalukan!', menurut video yang diposting di media sosial oleh aktivis oposisi dan blogger.  Demonstrasi juga terjadi di ibu kota Barat serta di India dan Kazakhstan, setelah kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny menyerukan protes di seluruh dunia terhadap perang.

Sementara itu, Ukraina memperbarui seruannya kepada Barat untuk memperketat sanksi dan meminta lebih banyak senjata.  Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan sedang mempertimbangkan cara untuk mengirim kembali pesawat untuk Polandia jika negara itu memutuskan untuk memasok pesawat tempurnya ke Ukraina.

Militer Ukraina mengatakan lebih dari 11.000 tentara Rusia telah tewas sejauh ini dan 88 pesawat Rusia ditembak jatuh sejak awal invasi pada 24 Februari. Sedangkan kantor berita milik pemerintah Rusia TASS mengutip juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan, hampir seluruh angkatan udara Ukraina telah dihancurkan. 

Dalam 36 jam terakhir saja, Ukraina telah kehilangan 11 pesawat tempur dan dua helikopter. Sebelumnya, Putin mengatakan dia telah memerintahkan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina demi 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' negara itu. Pada Sabtu (5/3/2022), dia juga mengatakan sanksi Barat terhadap Rusia mirip dengan deklarasi perang.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close