Pemda Yogyakarta Usul Pemerintah Pusat Hapus Libur Natal dan Tahun Baru 

Nusantaratv.com - 25 Oktober 2021

Kawasan Malioboro salah satu lokasi wisata di Yogyakarta yang paling diminati wisatawan/ist
Kawasan Malioboro salah satu lokasi wisata di Yogyakarta yang paling diminati wisatawan/ist

Penulis: Ramses Manurung

Yogyakarta, Nusantaratv.com-Demi mencegah masyarakat bepergian di tengah pandemi covid-19 yang berpotensi menimbulkan lonjakan kasus, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan penghapusan libur Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022 kepada Pemerintah Pusat. 

"Saya kira itu perlu kita usulkan ke Pusat supaya hari libur panjang itu tidak terjadi, karena hari libur panjang itu pasti menyebabkan orang akan bepergian. Di rumah sudah bosan, sangunya sudah numpuk," kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Senin (25/10).

Aji mengatakan masyarakat cenderung sangat ingin berwisata ke luar daerah setiap momen libur panjang. Ia melihat dari pengalaman yang sudah-sudah, termasuk libur Nataru tahun lalu.

Pihaknya tak ingin DIY yang dikenal sebagai daerah wisata kembali mengalami lonjakan covid-19. Menurutnya, saat ini kasus Covid-19 di daerah sudah melandai.

"Kalau bisa perusahaan maupun pemerintah tidak perlu memberikan libur yang terus menerus. Kalau perlu malah dilarang bepergian pada tanggal 26 sampai 31 (Desember), misalnya begitu," ujarnya mengutip cnnindonesiacom.

Baca juga: Jika Berhasil Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 pada Natal-Tahun Baru, RI Bisa Berstatus Endemi

Aji juga mengimbau aparatur sipil negara (ASN) Pemda DIY untuk tak bepergian selama libur Nataru mendatang. Para abdi negara tersebut diminta merayakan Nataru di rumah.

Terlepas dari soal libur panjang Nataru, pihaknya tetap meminta para pengelola destinasi wisata dan pelaku usaha mematuhi ketentuan beroperasi selama PPKM berlevel untuk mengantisipasi klaster penularan Covid-19.

Aji mengatakan seluruh tempat ibadah, khususnya gereja yang jadi lokasi pelaksanaan serangkaian ibadah Natal, juga harus menerapkan protokol Covid-19 secara ketat.

"Penyelenggara (ibadah) natalan juga saya harapkan protokol kesehatannya dijaga. Kalau sudah penuh gereja ya sisanya bisa online," tukasnya. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close