Pakar Wanti-wanti Potensi 'Badai' Omicron dalam Beberapa Pekan Mendatang

Nusantaratv.com - 31 Desember 2021

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. (DW.com)
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. (DW.com)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Sejumlah pakar kesehatan Amerika Serikat (AS) pada Kamis (30/12/2021) mendesak warga AS untuk bersiap menghadapi kekacauan parah karena melonjaknya gelombang kasus Covid-19 akibat merebaknya varian Omicron.

Kondisi ini mengancam rumah sakit, sekolah, dan sektor lain yang menimbulkan dalam bagi kehidupan sehari-hari, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (31/12/2021).

Peringatan itu diungkapkan di tengah rekor kasus virus corona di AS. Sementara para pejabat pemerintah federal mengeluarkan lebih banyak peringatan perjalanan dan dilaporkan bersiap mengizinkan suntikan booster (penguat) bagi anak-anak berusia 12-15 tahun pada pekan depan.

Untuk hari kedua berturut-turut, AS memiliki rekor jumlah kasus baru berdasarkan rata-rata dalam tujuh hari, di mana menurut penghitungan Reuters terdapat lebih dari 290.000 kasus baru dilaporkan setiap hari. 

Dan, sedikitnya 18 negara bagian dan Puerto Rico mencatat rekor kasus baru harian. Demikian pula rekor rawat inap karena Covid-19 di negara bagian Maryland, Ohio dan Washington DC di mana secara keseluruhan naik sebesar 27 persen.

Lonjakan kasus Covid-19 ini terjadi di tengah meningkatnya perjalanan saat musim libur Natal dan Tahun Baru, serta ketika sekolah-sekolah bergulat dengan kembalinya siswa ke ruang kelas setelah libur musim dingin.

"Kita akan melihat jumlah kasus di negara ini meningkat secara dramatis. Kita akan kesulitan mempertahankan agar kehidupan sehari-hari bisa tetap berjalan," kata Dr Michael Osterholm, Pakar Penyakit Menular Universitas Minnesota kepada stasiun televisi MSNBC.

"Bulan depan akan menjadi badai yang viral. Semua masyarakat akan tertekan karena hal ini," tambahnya.

Sementara itu, pakar penyakit menular terkemuka lain di AS, Dr. Anthony Fauci, pada Rabu (29/12/2021) mengatakan kasus Covid-19 kemungkinan akan meningkat sepanjang Januari nanti.

Fauci dan beberapa pejabat kesehatan AS lainnya mengatakan data awal menunjukkan Omicron tidak terlalu parah, tetapi mereka terus mendorong vaksinasi, penggunaan masker, dan menjaga jarak fisik.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga telah mengeluarkan pedoman baru yang mempersingkat periode isolasi dan karantina, yang telah dikritik beberapa pakar kesehatan.

Surat kabar New York Times pada Kamis (30/12) melaporkan regulator kesehatan AS berencana menyetujui pemberian dosis vaksin ketiga untuk anak berusia 12-15 tahun pada pekan depan. Sebelumnya, suntikan booster untuk anak berusia 16 tahun ke atas telah mendapatkan persetujuan.

Dengan kekurangan alat uji medis dan sejumlah kasus terobosan, para pakar memperingatkan lonjakan kasus baru akan menjungkirbalikkan layanan rumah sakit, tanggap darurat, sekolah dan pengecer dalam beberapa pekan ke depan.

"Kita harus sangat berhati-hati dan tidak meremehkan Omicron," jelas Dr. Peter Hotez, Pakar Penyakit Menular di Baylor College of Medicine kepada CNN.

Diketahui, sudah 825.663 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di AS sejak awal 2020,  dengan gelombang rawat inap terbaru didorong oleh mereka yang tidak divaksinasi.
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close