Nusantaratv.com - Maskapai Rusia diminta bersiap terbang tanpa Global Positioning System (GPS). Tindakan itu dilaporkan setelah meningkatnya laporan tentang gangguan dan spoofing sinyal sistem satelit Amerika Serikat (AS).
"Regulator lalu lintas udara nasional Rusia telah mengatakan kepada operator untuk bersiap menerbangkan pesawat mereka tanpa bergantung pada alat navigasi berbasis satelit American Global Positioning System (GPS)," lapor surat kabar Izvestia pada Jumat (23/4/2022), seperti dikutip dari RT.
Menurut surat dari Rosaviatsia, pihaknya telah menginstruksikan maskapai nasional bersiap mengatasi tanpa GPS setelah laporan Maret oleh Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA). Regulator memperingatkan peningkatan kasus gangguan dan spoofing sinyal sistem setelah 24 Februari ketika Rusia memulai serangan militernya di Ukraina.
Gangguan sinyal tampaknya tercatat di daerah-daerah seperti kantong barat Rusia, Wilayah Kaliningrad, Baltik, Finlandia timur, Laut Hitam, Mediterania timur, Israel, Siprus, Lebanon, Suriah, Turki, dan Iran utara.
"Gangguan tersebut telah menyebabkan beberapa pesawat mengubah arah atau tujuan mereka karena pilot tidak dapat melakukan pendaratan yang aman tanpa GPS," jelas EASA.
Menurut Rosaviatsia, operator harus mengevaluasi risiko kerusakan GPS dan memberikan pelatihan tambahan kepada pilotnya tentang cara bertindak dalam situasi seperti itu. Para kru juga dilaporkan telah diberitahu untuk segera memberi tahu kontrol lalu lintas tentang masalah apa pun dengan sistem navigasi satelit.
Izvestia mengklarifikasi surat dari badan tersebut harus diperlakukan sebagai rekomendasi saja dan bukan merupakan larangan penggunaan GPS oleh maskapai Rusia.
Beberapa operator Rusia, termasuk yang besar seperti Aeroflot dan S7, telah mengkonfirmasi menerima pesan yang relevan dari regulator lalu lintas. Namun, maskapai itu bersikeras jika mereka tidak mengalami masalah dengan GPS selama dua bulan terakhir.
Rosaviatsia kemudian mengklarifikasi pemutusan sambungan dari GPS atau gangguannya tidak akan memengaruhi keselamatan penerbangan di Rusia. "Sinyal GPS bukan satu-satunya sumber informasi tentang lokasi pesawat pada saat tertentu. Awak pesawat juga dapat mengandalkan sistem navigasi inersia pesawat, serta sistem navigasi dan pendaratan berbasis darat," kata badan tersebut.
Bulan lalu, Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, memperingatkan jika Washington mungkin memutuskan hubungan negara itu dari GPS sebagai bagian dari sanksi kejam yang dijatuhkan padanya atas konflik di Ukraina.
Pada Jumat (23/4/2022), Rogozin turun ke Telegram untuk mengusulkan pengalihan semua pesawat komersial negara itu dari GPS ke mitranya dari Rusia, Glonass. Namun, ini mungkin menjadi hal yang rumit untuk dilakukan karena pesawat Boeing dan Airbus, yang terutama digunakan oleh maskapai penerbangan negara itu, dirancang hanya untuk mendukung teknologi GPS.