Makin Sadis, ISIS Penggal Kepala Pendeta dan Diserahkan Kepada Istrinya

Nusantaratv.com - 19 Desember 2021

Ilustrasi militan ISIS. (Al Arabiya)
Ilustrasi militan ISIS. (Al Arabiya)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Militan ISIS semakin brutal. Mereka melakukan pembunuhan terhadap seorang pendeta di Mozambik.

Lebih sadis, kelompok ISIS tersebut membunuh pendeta itu dengan cara memenggal kepalanya, lalu dikirimkan kepada istri korban untuk ditunjukkan kepada pihak berwenang. Stasiun berita lokal melaporkan, pemenggalan kepala pendeta itu terjadi di provinsi utara Cabo Delgado yang kaya gas.

Pada Rabu (15/12/2021), janda pria itu membawa karung berisi kepala suaminya ke markas polisi setempat, menurut BBC, seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (19/12/2021).

Dia diperintahkan untuk memberi tahu pihak berwenang tentang pembunuhan suaminya oleh tersangka pemberontak ISIS. Wanita itu menemukan jasad sang pendeta di sebuah lapangan. Wanita itu mengatakan kepada pejabat di mana para penyerang telah menculik suaminya dari pertanian sebelum memenggalnya, lapor Mail Online.

Presiden Mozambik Filipe Nyusi berbicara pada Kamis (16/12/2021) mengklaim jika negaranya telah menyaksikan lebih sedikit serangan ISIS tahun ini dibandingkan 2020.

Provinsi Cabo Delgado telah menjadi target serangan oleh militan terkait ISIS sejak 2017. Setidaknya ada 3.340 kematian dan perpindahan lebih dari 800.000 orang. Puluhan orang tak bersalah tewas ketika militan ISIS menyerbu kota utara Palma pada Maret tahun ini. Warga Inggris Philip Mawer, termasuk yang tewas dalam serangan itu.

Namun, sejak Juli, lebih dari 3.100 tentara Afrika, Eropa dan Amerika Serikat (AS) telah dikerahkan ke provinsi utara. Meskipun serangan terhadap warga sipil terjadi setiap pekan, Nyusi mengklaim jika upaya yang dilakukan pihaknya sebagian berhasil. "Kami mampu mengurangi serangan teroris tiga kali lipat," kata Nyusi.

Pada 2020 negara itu mencatat lebih dari 160 serangan dan jumlah itu telah berkurang menjadi 52 pada tahun ini. Nyusi mengklaim hal itu dicapai melalui 'kerja sama militer' dengan Rwanda dan 16 negara Komunitas Pembangunan Afrika Selatan dari negara-negara tetangganya.

Operasi baru-baru ini telah menyebabkan penangkapan 245 tersangka teroris, menurut Nyusi. Selain itu, 200 teroris terbunuh, termasuk 10 pemimpinnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close