Nusantaratv.com - Pejabat tinggi badan kesehatan Israel pada Minggu (2/1/2022) mengatakan, lonjakan infeksi Covid-19 varian Omicron bisa membantu negara itu mencapai herd immunity (kekebalan kelompok).
Omicron, varian virus corona yang sangat mudah menular, telah menimbulkan gelombang baru Covid-19 di seluruh dunia. Angka kasus infeksi di seluruh dunia telah mencapai rekor tertinggi.
Rata-rata sekitar satu juta kasus muncul setiap hari antara 24-30 Desember, menurut data Reuters. Namun, angka kematian tidak meningkat seperti itu sehingga membawa harapan jika varian baru tersebut tidak terlalu mengancam nyawa.
Hingga akhir Desember, Israel mampu mencegah penyebaran Omicron. Namun, karena kasus penularan saat ini semakin cepat meningkat, jumlah kasus harian diperkirakan akan mencapai rekor dalam tiga pekan mendatang.
Nachman Ash, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Israel mengatakan, kondisi tersebut bisa membentuk kekebalan kelompok. "Jumlahnya harus sangat tinggi untuk mencapai kekebalan kelompok. Ini memungkinkan, tapi kami tidak ingin mencapainya melalui banyaknya kasus infeksi, kami ingin (kekebalan) terjadi karena banyak orang sudah divaksin," kata Nachman Ash.
Sementara itu, Salman Zarka, Kepala Gugus Tugas Virus Corona Kementerian Kesehatan Israel mengungkapkan, kekebalan kelompok masih jauh untuk dipastikan bisa terbentuk.
"Kami harus sangat berhati-hati soal ini, terutama mengingat pengalaman yang kami peroleh selama dua tahun terakhir ini di mana orang-orang sudah pulih bisa terinfeksi lagi," kata Zarka kepada Ynet TV.
Diketahui, sekitar 60 persen dari 9,4 juta penduduk Israel telah mendapat dosis penuh vaksin Covid-19, yang sebagian besarnya yakni buatan Pfizer-BioNTech, menurut Kementerian Kesehatan.
Orang-orang yang sudah divaksin itu berarti sudah mendapatkan tiga atau dua dosis. Namun, ratusan ribu warga yang memenuhi syarat belum disuntik dosis ketiga.
Dan, total sekitar 1,3 juta kasus virus corona tercatat di Israel sejak pandemi mulai muncul. Dalam 10 hari terakhir ini, infeksi harian bertambah empat kali lipat. Kasus-kasus parah juga bertambah namun peningkatannya jauh lebih kecil, yakni dari 80 orang menjadi 100 orang.