Kotak Hitam Pesawat Yeti Airlines Ditemukan, Segera Diserahkan Kepada Penyelidik

Nusantaratv.com - 17 Januari 2023

Kotak hitam pesawat Yeti Airlines yang jatuh ditemukan dan akan diserahkan ke penyelidik. (Istimewa/Net)
Kotak hitam pesawat Yeti Airlines yang jatuh ditemukan dan akan diserahkan ke penyelidik. (Istimewa/Net)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal, Jagannath Niraula mengatakan, tim penyelamat berhasil menemukan flight data recorder dan cockpit voice recorder atau yang biasa disebut kotak hitam dari pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Nepal.

Dikutip dari The Associated Press, Selasa (17/1/2023), Jagannath Niraula mengungkapkan kotak hitam akan diserahkan kepada penyidik.

Sementara itu, juru bicara Yeti Airlines, Pemba Sherpa, membenarkan flight data recorder dan cockpit voice recorder telah ditemukan pada Senin (16/1/2023), atau satu hari setelah pesawat ATR-72 mengalami peristiwa nahas tersebut.  

Setidaknya 69 dari 72 orang yang ada di dalam pesawat tewas. Para pejabat meyakini tiga orang yang hilang juga tewas. Seorang pejabat senior lokal, Tek Bahadur KC, mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP), "Kami berdoa untuk keajaiban. Tapi, harapan untuk menemukan seseorang yang masih hidup adalah nihil."  

Tim penyelamat menyisir puing-puing pesawat yang tersebar di ngarai sedalam hampir 300 meter untuk melakukan evakuasi korban tewas. Sebagian besar penumpang dalam penerbangan Yeti Airlines yang jatuh pada Minggu (15/1/2023) hendak pulang ke Pokhara. Kota ini juga populer di kalangan turis karena merupakan pintu gerbang ke jalur pendakian Sirkuit Annapurna.

Namun, sejauh ini, penyebab kecelakaan masih belum diketahui. Sebuah video rekaman detik-detik jatuhnya Yeti Airlines beredar luas di media sosial. Rekaman video itu diambil salah satu penumpang Yeti Airlines yang diidentifikasi sebagai Sonu Jaiswal. Dia merekam video dari jendela saat pesawat hendak mendarat.

Dalam video itu terlihat bangunan, jalan, dan tanaman hijau di daratan. Video yang telah diverifikasi oleh The Associated Press itu kemudian menunjukkan sentakan keras, disertai teriakan sebelum api memenuhi layar.

Otoritas Penerbangan Sipil Nepal menyebutkan pesawat terakhir melakukan kontak dengan bandara dari dekat Ngarai Seti. Seorang saksi, Diwas Bohaora mengatakan, pesawat itu seperti pendaratan normal hingga tiba-tiba berbelok ke kiri.

Bohora mengatakan, setelah pesawat jatuh, api merah meletus dan tanah berguncang keras. "Saya melihatnya, dan saya kaget. Saya kira hari ini semuanya akan selesai di sini setelah jatuh, saya juga akan mati. Melihat adegan itu, saya sangat takut," ujar Bohora.

Seorang pilot berpengalaman dan pendiri Yayasan Keselamatan Penerbangan India, Amit Singh mengatakan, video yang direkam Bohora tampaknya menunjukkan situasi di mana pesawat kehilangan daya angkat, terutama pada kecepatan udara rendah. 

Pesawat ATR 72 bermesin ganda, yang dioperasikan Yeti Airlines Nepal terbang dari Kathmandu, ke Pokhara. Pesawat membawa 68 penumpang, termasuk 15 warga negara asing, serta empat awak.

Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengungkapkan, orang asing itu yakni lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea Selatan, dan masing-masing satu orang dari Irlandia, Australia, Argentina, dan Prancis.

Diketahui, Nepal adalah rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia termasuk Gunung Everest. Seorang pilot yang secara rutin menerbangkan pesawat ATR 72-500 dari India ke Nepal mengatakan, topografi kawasan itu, dengan puncak gunung dan lembahnya yang sempit, meningkatkan risiko kecelakaan. 

Kondisi ini terkadang mengharuskan pilot terbang dengan pandangan daripada mengandalkan instrumen. Pilot, yang bekerja untuk maskapai penerbangan swasta India dan tidak ingin disebutkan identitasnya karena kebijakan perusahaan, mengatakan pesawat ATR 72-500 sebagai 'pesawat yang tak kenal ampun', jika pilot tidak terlalu terampil dan terbiasa dengan medan dan kecepatan angin di wilayah itu.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close