Nusantaratv.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Kongres Halal Internasional 2022, di Bangka Belitung, pada 14-15 Juni.
Kongres yang ditutup Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud itu mencetuskan sembilan resolusi halal dunia.
Sekretaris Panitia Pengarah KIH 2022, KH Rafiqul Umam Ahmad, mengatakan Resolusi ini secara garis besar berisikan agenda dan dorongan-dorongan kepada pihak pemangku kebijakan terkait industri dan pariwisata halal baik lokal, nasional, dan internasional.
"Resolusi ini diharapkan mampu menjadi pendorong dan pengikat para penggerak dan pemangku kebijakan industri dan pariwisata halal," ujar KH Rafiqul, pada Rabu (15/6/2022) malam, dilansir dari laman resmi MUI, Kamis (16/6/2022).
Resolusi halal dunia itu, kata KH Rafiqul, pertama yakni meningkatkan percepatan pengembangan industri halal dan pariwisata halal sebagai pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional dan global pasca pandemi.
"Salah satunya melalui gerakan bersama menjadikan Indonesia sebagai produsen halal terkemuka dunia mulai tahun 2024, menempati rangking pertama sektor halal food pada Global Islamic Economy Indhex tahun 2023, dan menempati rangking pertama pada Global Muslim Travel Indhex tahun 2023 dan mencapai ranking 10 besar dalam wisata ramah Muslim di Global Islamic Economy Report 2023," ungkapnya.
Kedua, lanjut KH Rafiqul, mewujudkan proses sertifikasi halal yang mudah, murah, professional, berintegritas termasuk menjunjung etika. "Kami mendukung sertifikasi halal sesuai standar Syariah Governance, yaitu fatwa MUI, yang mengikuti standar mutu internasional bagi Lembaga Sertifikasi Halal dan patuh pada standar mutu internasional laboratorium pengujian halal, untuk meningkatkan keberterimaan produk halal dalam perdagangan global," tambahnya.
Sedangkan ketiga, bersepakat untuk melakukan gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam peningkatan pembinaan, penilaian dan pengawasan terhadap kompetensi dan profesionalisme tata kelola sertifikasi halal baik di tingkat nasional dan internasional.
"Keempat, meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia melalui pengembangan kurikulum berorientasi pasar Industri Halal dan Pariwisata Halal, di semua jenjang Pendidikan terutama perguruan tinggi, sebagai konstribusi nyata bidang Pendidikan mendukung Indonesia sebagai pusat halal dunia," jelasnya.
Kemudian, kelima, kata KH Rafiqul, mendorong penguatan kolaborasi dan sinergi antar unsur supply dalam ekosistem halal yang terdiri dari partisipasi masyarakat, industri halal, commercial finance dan social finance agar diperoleh konektivitas dan dependency yang kuat untuk peningkatan nilai tambah dan akselerasi tumbuhnya produk halal yang kompetitif berorientasi pasar nasional dan ekspor.
"Keenam, mendorong inovasi dan tumbuhnya sektor ekonomi kreatif yang adaptif terhadap teknologi digital di setiap tahapan halal value chain untuk mempercepat dan menguatkan integrasi unsur eksositem Industri Halal dan Ekonomi Keuangan Syariah," imbuhnya.
Ketujuh, ungkap KH Rafiqul, mendorong adanya insentif yang memadai bagi pelaku usaha industri halal termasuk UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) serta kawasan industri halal untuk merangsang pertumbuhan produk berorientasi ekspor dan pelaku industri pariwisata halal.
Lalu, kedelapan, mendorong percepatan perkembangan wisata halal dengan mempertahankan inklusifitas sebagai arus utama tujuan Wisata untuk berbagai wisatawan melalui aksi strategis dan komprehensif oleh pemangku kepentingan (Akademisi, Bisnis, Komunitas, pemerintahan dan Media) menggunakan tolak ukur global dan praktik unggulan dalam industri pariwisata khususnya industri pariwisata halal sehingga tercipta pariwisata halal yang berkelanjutan secara nasional dan global.
"Kesembilan, mendorong fatwa MUI sebagai rujukan standar halal global dalam rangka harmonisasi standar sehingga peningkatan pertumbuhan perdagangan produk halal dan pariwisata halal dapat terus meningkat," tukas KH Rafiqul.
Di sisi lain, KH Marsyudi berharap agar sembilan resolusi yang telah disampaikan tersebut bisa membumi dan berjalan sesuai harapan. "Saya yakin, yang membumikan produk-produk halal, jasa-jasa halal adalah orang-orang yang berkumpul di area ini. 30 tahun yang lalu telah dibahas semacam ini, dan hari ini sudah ada bank syariah," cetusnya.
Dia juga mengungkapkan produk-produk yang masuk ke MUI untuk meminta sertifikat halal mencapai ratusan setiap hari. "Artinya, kepedulian pelaku usaha dan masyarakat akan produk halal terus berkembang," tambah KH Marsyudi.
Diyakininya, resolusi yang telah disepakati bersama tersebut akan dibumikan dan terlaksana. Halal adalah kebutuhan bersama, tidak hanya kebutuhan umat Islam. "Kalau kita mau mengikuti keinginan kita, tidak cukup tiga hari membahas itu. Tapi yakinlah, bahwa yang telah dibahas dan dihasilkan ini akan menjadi legacy untuk anak cucu kita semua," imbuhnya.
Tak lupa, KH Marsyudi mengucapkan terima kasih atas nama pengurus pusat MUI. Dan, dengan telah dibacakannya Resolusi Halal Dunia tersebut, dia menyatakan acara Kongres Halal Internasional 2022 di Bangka Belitung resmi ditutup.