Kelurahan Selong Raih Predikat Bebas Jentik 100 Persen di Jaksel

Nusantaratv.com - 09 Desember 2022

Warga Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru mengecek jentik nyamuk di genangan air, Jakarta, Jumat (9/12/2022). ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan
Warga Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru mengecek jentik nyamuk di genangan air, Jakarta, Jumat (9/12/2022). ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru berhasil meraih predikat  bebas jentik  100 persen di Jakarta Selatan yang diumumkan saat kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di RT 006/RW 02.

"Alhamdulillah, Kelurahan Selong untuk tingkat kecamatan menempati peringkat 10 dan di tingkat kota di peringkat 65," kata Lurah Selong Murniasih dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat.

Murniasih menambahkan selain angka bebas jentik (ABJ) mencapai angka 100 persen juga tercatat sebagai kelurahan yang tidak memiliki kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)  atau zero case.

Meski tidak ada kasus demam berdarah, Murniasih tetap mengingatkan penting untuk terus meningkatkan kewaspadaan, serta memperhatikan sisa genangan air yang berpotensi menjadi sumber adanya jentik nyamuk memasuki musim penghujan ini.

Menurut dia, musim hujan memang menjadi waktu berkembang biak nyamuk aedes aegypti yang gigitannya dapat memicu penyakit DBD.

Murniasih mengapresiasi seluruh pihak yang telah terlibat aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit DBD ini.

"Kegiatan PSN ini melibatkan seluruh kader juru pemantau jentik (jumantik) Kelurahan Selong sebanyak 31 kader, dan ketua RW, RT, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) serta kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)," ujar dia.

Kendati demikian, Murniasih meminta kepada warga agar tidak mengandalkan para kader jumantik, tetapi setiap warga bisa menjadi jumantik mandiri untuk rumahnya masing-masing sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan nyaman.

Berdasarkan catatan  Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) sampai Minggu ke 36, jumlah kumulatif kasus konfirmasi DBD dari Januari hingga September 2022 dilaporkan sebanyak 87.501 kasus (IR 31,38/100.000 penduduk) dan 816 kematian (CFR 0,93 persen).

“Secara umum terjadi peningkatan kasus DBD. Kasus paling banyak terjadi pada golongan umur 14-44 tahun sebanyak 38,96 persen dan 5-14 tahun sebanyak 35,61 persen,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])