Hamas 'Keukeuh' Dukung Usulan Gencatan Senjata dari Presiden Joe Biden

Nusantaratv.com - 26 Agustus 2024

Api dan asap mengepul selama serangan Israel di Gaza, 9 Oktober 2023. (Foto: REUTERS/Mohammed Salem)
Api dan asap mengepul selama serangan Israel di Gaza, 9 Oktober 2023. (Foto: REUTERS/Mohammed Salem)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Kelompok militan Palestina, Hamas berkomitmen mendukung versi gencatan senjata Gaza yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada 2 Juli Juli.

Sebab, Hamas menilai usulan baru yang diajukan Mesir dan Qatar tidak memuaskan. "Hamas menegaskan kesiapannya menerapkan syarat-syarat yang telah disepakati pada 2 Juli demi kemaslahatan rakyat kami dan menghentikan agresi terhadap mereka," ujar seorang pejabat Hamas yang tidak disebutkan namanya., dikutip dari Anadolu Agency, Senin (26/8/2024).

Apalagi usulan gencatan senjata Biden telah disokong Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Menurut pejabat Hamas tersebut, Mesir dan Qatar sebagai mediator mengajukan usulan baru gencatan senjata itu pada pertemuan di Kairo, ibu kota Mesir. Namun, usulan itu tak memenuhi tuntutan mereka.

Pejabat Hamas itu menyatakan usulan terbaru gagal memenuhi tuntutan utama Hamas, yaitu gencatan senjata permanen dan penarikan penuh tentara Israel dari Jalur Gaza. Disebutkannya, usulan baru itu juga justru akan "mempertahankan penjajahan Israel.

Usulan terbaru yang mengakomodasi permintaan dari pihak Israel itu mengizinkan militer Israel tetap berada di Jalur Gaza dan mengendalikan Koridor Philadelphia sepanjang 14 kilometer di perbatasan Gaza-Mesir.

Setelah mengabari negara mediator jika Hamas tak menerima usulan baru itu, delegasi Hamas lantas meninggalkan Kairo, demikian diungkapkan sang pejabat Hamas.

Sementara itu, media Israel KAN melaporkan, delegasi negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tahanan Israel juga telah kembali dari Kairo.

Laporan tersebut mengutip pernyataan seorang pejabat Israel yang mengatakan bahwa peluang adanya kemajuan dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza "tipis".

Sang pejabat juga mengatakan di mana delegasi negosiasi belum berhasil mencapai kesepakatan terkait isu Koridor Philadelphia.

Pemimpin otoritas pemerintahan Israel Benjamin Netanyahu dihujani kritik dari sejumlah kalangan karena tak kunjung menyepakati pertukaran tahanan dengan Hamas karena alasan politis.

Sementara negosiasi gencatan senjata terus berlangsung, korban agresi Israel di Jalur Gaza yang tak kunjung berhenti itu telah menembus angka 40 ribu jiwa, yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close